LENSAPOST.NET – BPS Provinsi Aceh, merilis angka pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2024.
Secara triwulanan, ekonomi Aceh tumbuh sebesar 2,06 persen (dengan migas) dibandingkan dengan triwulan II-2024 (q-to-q).
Sementara itu, laju pertumbuhan tahunan (y-on-y) ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,17 persen.
Perekonomian Aceh berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2024 mencapai Rp61,03 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp38,50 triliun.
Kepala BPS Provinsi Aceh, Ahmadriswan Nasution menyampaikan secara q-to-q, pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali Administrasi Pemerintahan, Pertambangan dan Jasa Pendidikan yang masing-masing terkontraksi sebesar 4,51 persen, 3,39 persen dan 0,24 persen.
“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah Konstruksi sebesar 8,82 persen; Jasa Kesehatan sebesar 7,62 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 6,95 dan Pengadaan Air sebesar 5,77 persen,”kata Ahmadriswan Nasution, Rabu 6 November 2024.
Secara y-on-y, pertumbuhan terjadi pada semua sektor lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 58,69 persen dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 19,46 persen.
Struktur PDRB Aceh menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2024 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Aceh masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,74 persen; diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 14,94 persen; Konstruksi sebesar 9,07 persen; dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,04 persen. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Aceh mencapai 62,79 persen.
Jika dilihat menurut komponen pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada semua komponen.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 18,95 persen; Komponen Ekspor Barang & Jasa sebesar 7,46 persen; diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,32 persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 5,37 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah tangga (PK-RT) sebesar 3,85 persen. Di sisi lain, Komponen Impor Barang & Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB juga tumbuh sebesar 5,77 persen.
Provinsi Aceh, kata dia, memberikan kontribusi sebesar 4,91 persen terhadap PDRB Sumatera pada triwulan III-2024. Berdasarkan wilayah regional Sumatera, semua wilayah mengalami pertumbuhan positif. Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 5,20 persen, yang juga merupakan kontributor tertinggi terhadap PDRB di Sumatera sebesar 23,54 persen.
Selain merilis angka pertumbuhan ekonomi, BPS Provinsi Aceh juga menyampaikan keadaan ketenagakerjaan.
Pada periode Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Aceh sebesar 5,75 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,28 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang yang menganggur.
“BPS Aceh berkomitmen untuk menyediakan data statistik yang berkualitas, juga memberikan insight berdasarkan data statistik yang dapat digunakan sebagai sinyal bagi pemerintah dan pengguna data lainnya dalam perumusan kebijakan atau perencanaan,”katanya. []