LENSAPOST.NET – Keputusan Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, SH, MH, dalam merotasi dan melantik kembali pejabat eselon di jajaran Pemerintah Kota menuai tanda tanya dan spekulasi di kalangan publik.
Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Cut Fitri Yani, AMTE, SKM, yang beberapa bulan lalu dicopot dari jabatannya sebagai Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, kini kembali dilantik sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan.
Pelantikan yang berlangsung pada Jumat, 4 Juli 2025, di Aula Kantor Wali Kota ini dilakukan dengan dalih untuk memperkuat birokrasi yang profesional, bersih, dan responsif. Namun, langkah tersebut justru memunculkan dugaan adanya tarik-menarik kepentingan politik di balik rotasi jabatan.
Sumber internal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pencopotan Cut Fitri Yani beberapa waktu lalu diduga karena ketidaksejalanan dengan arah kebijakan wali kota.
Namun, kini ia kembali menduduki jabatan strategis, bahkan disebut-sebut atas campur tangan istri Wali Kota, yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua TP-PKK Lhokseumawe—tempat Cut Fitri Yani menjabat sebagai bendahara.
“Ini bukan hanya sekadar rotasi biasa, publik bisa menilai sendiri bagaimana pola kebijakan yang diambil. Jika sebelumnya dianggap tak sejalan lalu dicopot, kenapa sekarang dilantik lagi? Ada apa ini?” ujar salah satu ASN senior di lingkungan Pemko Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sayuti menegaskan bahwa pelantikan tersebut bukan praktik jual beli jabatan. Ia meminta pejabat untuk tidak melobi jabatan dan bekerja secara profesional. Ironisnya, narasi tersebut justru berbanding terbalik dengan praktik yang terkesan mengakomodasi kepentingan pribadi dan kedekatan relasi.
“Saya tidak butuh pejabat yang melobi. Saya butuh yang bekerja,” tegas Sayuti dalam pidatonya.
Namun kenyataan di lapangan memperlihatkan fakta berbeda. Cut Fitri Yani yang kembali dilantik, memiliki posisi ganda yang dekat dengan lingkaran inti keluarga wali kota, menguatkan dugaan adanya intervensi dalam proses penempatan jabatan.
Pelantikan kali ini juga diselingi peringatan dari Sayuti kepada pejabat yang baru dilantik soal evaluasi berkala dan inspeksi mendadak terhadap kinerja ASN. Ia menyebut 30 persen ASN tidak hadir dalam sidak sebelumnya, dan meminta pejabat baru untuk mengambil tanggung jawab penuh atas absensi pegawai di OPD masing-masing.
Berikut daftar pejabat yang dilantik:
Muhammad Rahmat, S.HI, M.H – Kepala Bagian Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat pada Setdako Lhokseumawe
Maimun, S.Sos – Sekretaris pada Baitul Mal
Marzuki, SP – Kepala Bidang Anggaran pada BPKD
Cut Fitri Yani, AMTE, SKM – Sekretaris pada Dinas Kesehatan
Nafsiah, S.Sos – Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar pada Dinas Pendikan dan Kebudayaan
M. Novri Saputradjaja, S.E – Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendikan dan Kebudayaan
Said Zulkarnain, SE – Kabid Pendidikan Dayah pada Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah
Badiuzzaman, S.Sos – Kabid Bina Peribadatan dan Haji pada Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah
Musliyadi, S.Sos – Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial
Junaidi, S.Sos – Kasubbag Umum pada Baitul Mal
Irfandi, S.Sos – Kasi Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan
Jumiati, S.E – Kasubbag Keuangan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Hendra Gunawan, A.MD – Kasubbag Umum, Perencanaan, dan Pelaporan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jumarli, SE – Kasubbag Program dan Pelaporan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Sriaryati, S.Pd., M.Pd – Kepala SMP Negeri 2
Fakhrurrazi, S.Pd., M.Pd – Kepala SD Negeri 1 Muara Dua
Mansur, S.Pd., M.Pd – Kepala SD Negeri 4 Muara Dua
Publik berharap, pelantikan ini benar-benar menghasilkan perubahan positif dalam pelayanan publik, bukan hanya pengamanan posisi orang dekat. Pengawasan dari masyarakat sipil dan media sangat penting agar janji transparansi dan akuntabilitas Wali Kota Sayuti tidak hanya berhenti di podium pidato.
Sementara Kepala BPKSDM Lhokseumawe Irsyadi, yang dikonfirmasi LensaPost, hingga kini belum memberikan tanggapan.
(*)