LENSAPOST.NET – Kenikmatan Kopi Gayo dimulai dari rasanya yang kuat dan berkarakter. Kopi Gayo memiliki rasa yang tidak pahit dan memiliki keasaman yang rendah dan memiliki sedikit sentuhan rasa manis. Makanya, Kopi Gayo ini seringkali dijadikan sebagai bahan campuran berbagai house blend coffee.
Salah satu kopi Gayo yang sangat otentik dengan rasanya yaitu Meulawi Gayo milik Zaky. Sejak tahun 2018, Zaky mulai memproduksi kopi Gayo, awalnya ia hanya seorang barista lalu kemudian terjun kedunia bisnis dan mulai kopi Gayo miliknya sudah laku terjual keberbagai daerah bahkan hingga mancanegara yakni di Jepang.
Meskipun alamat produksi Meulawi Gayo di Dusun Kapiten Yusuf, Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara, Lhokseumawe. Tetapi kopinya memang langsung ditanam dikebun sendiri yang berada di Bener Meriah.
“Kopinya dari kebun sendiri yang berada di Bener Meriah,” jelasnya.
Biasanya untuk bubuk kopi dan roasted Bean (biji kopi dipanggang), Zaky sering menitipkan dan menaruh di 80 swalayan dan kafe yang tersebar di wilayah Lhokseumawe, Aceh Utara Bireuen. Dalam sebulan, Zaky dapat memproduksi 400 sampai 500 kg Roast Bean dengan masa setiap produksi itu sekitar empat hari.
Untuk saat ini, Zaky baru mempekerjakan empat orang karyawan di rumah produksinya. Untuk harga olahan bubuk kopi murni tanpa campuran dijual mulai dari harga Rp 20 ribu sampai Rp 60 ribu per kemasan.
Sementara itu, adapun produk yang kerap menjadi best seller dari Meulawi Coffe ini adalah Arabica spesialty dan Arabica honey. Dalam sebulan Zaky mampu meraup penghasilan Rp 50 sampai Rp 80 juta perbulannya.
Selain itu, produk kopi Gayo Zaky juga telah terjual ke Medan, Kalimantan, Jakarta ,Papua, Bali, Riau. Biasanya reseller Zaky akan tiap-tiap bulan meminta mengirimkan produk kopi milik ke mereka.
Setelah lama berkecimpung didunia usaha, Produk Meulawi Gayo juga telah meraih prestasi seperti meraih juara 3 di Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2022 dan masuk dalam Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia.
