LENSAPOST.NET — Suasana haru dan khidmat mewarnai Tasyakuran Pelepasan Santri Kelas III Tingkat Wustha Dayah Mishrull Huda Malikussaleh, Banda Aceh, yang digelar Ahad, 1 Juni 2025, bertepatan dengan 5 Dzulhijjah 1446 H.
Bertempat di halaman utama dayah, acara ini dihadiri dewan guru, wali santri, tokoh masyarakat, serta keluarga besar dayah. Tasyakuran ini menjadi wujud syukur atas selesainya masa pendidikan para santri Wustha.
Pimpinan dayah, Waled Rusli Daud, S.HI., M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas capaian santri.
Ia menegaskan bahwa kelulusan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan menuntut ilmu dan mengamalkannya. Ia juga berpesan agar para santri senantiasa menjaga akhlak serta melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Orang tua, khususnya ibu, adalah madrasah pertama bagi anak hingga usia balig,” ujar Waled, seraya mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang anak secara spiritual dan moral.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh, Muhammad, S.Sos., M.M., mengibaratkan proses menuntut ilmu di dayah seperti menanam padi: “Jika kita tanam padi, rumput akan ikut tumbuh. Artinya, jika kita menuntut ilmu agama dengan sungguh-sungguh, kemuliaan dan rezeki akan menyertainya.”
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan semangat kolaborasi pemerintah kota dalam mencetak generasi islami yang unggul dan berkeadilan.
Acara dimeriahkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, penampilan Syarhil Qur’an, penyampaian kesan dan pesan santri, serta tausiyah motivasi dari dewan asatidz. Suasana semakin emosional saat para santri berpamitan dengan guru dan sahabat seperjuangan.
Salah satu wali santri, Cut Nurhafifah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. “Kami bahagia anak kami bisa belajar agama di lingkungan yang penuh berkah. Semoga ilmunya bermanfaat di dunia dan akhirat.”