LENSAPOST.NET – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh terus mendorong transformasi digital dalam ekonomi syariah.
Lewat acara “Halal Bihalal Penggiat Digitalisasi Sistem Pembayaran dan Ekonomi Syariah” yang digelar di Banda Aceh Senin, 28 April 2025, BI Aceh mempertegas komitmennya untuk memperluas penggunaan pembayaran non-tunai berbasis syariah di seluruh provinsi.
Kepala BI Aceh, Agus Chusaini, dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi keuangan digital, terutama di lingkungan pesantren dan masyarakat umum.
Ia mengungkapkan bahwa ekonomi syariah adalah potensi sumber pertumbuhan baru yang harus dioptimalkan, termasuk melalui penerapan sistem pembayaran digital seperti QRIS.
“Bank Indonesia memberikan insentif berupa tarif 0% untuk transaksi QRIS di bawah Rp500.000. Ini bentuk dukungan nyata untuk mendorong inklusi keuangan di masyarakat,” ujar Agus.
Data terbaru menunjukkan perkembangan signifikan: per Maret 2025, jumlah pengguna QRIS di Aceh mencapai 668.579 user, tumbuh 21,76% dibanding tahun lalu. Sementara itu, jumlah merchant yang menerima pembayaran QRIS melonjak 32,94% menjadi 195.327 merchant. Aktivitas transaksi juga semakin menggeliat, dengan 1,6 juta transaksi QRIS tercatat dalam satu bulan terakhir.
Selain fokus pada infrastruktur, BI Aceh juga memperkuat edukasi lewat kerja sama dengan tokoh agama dan organisasi Islam.
Ketua DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Tengku Mustafa Husen Woyla, memaparkan efektivitas Modul Dakwah Sistem Pembayaran, yang dirancang untuk mempercepat pemahaman digitalisasi berbasis syariah di kalangan dayah dan masyarakat.
“Berdasarkan survei, 85% penggiat ekonomi syariah memahami pentingnya digitalisasi keuangan, dan 78% sudah menyadari manfaat transaksi digital. Ini bukti bahwa edukasi berbasis pendekatan dakwah berjalan efektif,” ungkap Tengku Mustafa.
Lebih jauh, penggunaan QRIS juga mulai mengubah pola pengelolaan dana Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) ke arah yang lebih transparan dan efisien, mempercepat transformasi keuangan sosial berbasis syariah.
Acara ini turut dihadiri sejumlah lembaga keagamaan dan organisasi masyarakat Islam di Aceh, memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan digitalisasi ekonomi syariah yang inklusif.
Bank Indonesia Aceh memastikan langkah ini akan terus diperkuat melalui kolaborasi strategis bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), pemerintah daerah, hingga komunitas dayah. Target utamanya: mewujudkan ekosistem ekonomi syariah digital yang merata dan berdaya saing.