LENSAPOST.NET – Berkunjung ke Aceh, kita akan berjumpa salah satu panganan khas yang bernama Kue Bhoi. Kudapan ini sejatinya adalah sejenis kue bolu, tapi memiliki ciri khas yang berbeda.
Terutama adalah hal bentuknya, kue Bhoi dibuat dengan menggunakan cetakan untuk menghasilkan kue dengan bentuk menyerupai ikan, bunga, bintang, dan loyang. Di Aceh, kue ini biasa dimakan dengan segelas kopi atau teh untuk dicelup.
Kue Bhoi merupakan kue khas Qceh yang di buat oleh orang zaman dahulu sebagai peunajoeh orang kerajaan aceh dan sampai sekarang masih terkenal di Aceh. Kue Bhoi juga merupakan kue yang harus wajib dibawah oleh linto atau dara baro dalam acara serahan ketika acara antar linto atau pun dara baroe. Jika tidak ada kue Bhoi maka harus diwajibkan untuk mencari sebagai pelengkap hantaran.
Ramayana owner Difia Cake Bolu Bhoi sudah sejak tahun 2013 memproduksi makanan khas Aceh ini. Usaha kue turun temurun ini dilestarikan sampai saat ini.
Dalam sehari, Ramayana dapat memproduksi 800 hingga 1.000 buah kue Bhoi setiap harinya. Biasanya kue Bhoi tersebut akan dijual di warung dan mini market terdekat. “Iya kita usaha rumahan setiap hari kita produksi dan kita readykan,” katanya.
Untuk harga kue Bhoi sangat terjangkau yaitu hanya Rp 1.000 ribu perbuahnya. Produk kue Bhoi miliknya ini sudah laku terjual di wilayah Simeulue, Meulaboh, Banda Aceh, Medan hingga ke Jakarta.
Selain memproduksi dan menjual kue Bhoi, Ramayana juga memproduksi kue bawang dan beranekara kacang-kacangan. Untuk harganya perkilo hanya Rp 65 ribu saja.
Saat ini, Ramayana masih bekerja dan memproduksi sendiri segala macam produk kue yang dijualnya. Jika berminat mencoba rasa kue Bhoinya dapat mengunjungi alamat produksi yang berada di Simeulue atau dapat memesan di Instagram @Difia_pastries