ACEH  

Tim Peneliti dari Jepang jadikan SLB TNCC Pilot Projek Manajemen Bencana untuk Disabilitas

Dok SLB TNCC

LENSAPOST.NET – SLB TNCC menjadi pilot projek manajemen bencana edukasi gempa dan tsunami. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim peneliti manajemen bencana dari Tohoku university Jepang Asc.Prof Sebastien Penmellen Boret dan Hyejeong park, PhD dan bekerjasama dengan TDMRC universitas Syiah Kuala Alfi Rahman, PhD pada 23 – 25 Juli 2024.

Tim pelaksana kegiatan terdiri atas Wahyu Afriyola, S.Pd (ketua) dibantu Mita Helfiana, S.Pd, Armiya, S.Pd., Shiwa Ul Qura, S.Pd., Zainal Muttaqin, S.Pd, Muhammad Hairi, S.Pd dan Suci Ridhona, S.Psi selaku anggota.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memberi edukasi kepada siswa disabilitas tentang edukasi gempa dan tsunami serta pelaksanaan praktek evakuasi secara langsung di area SLB TNCC.

Sebelumnya pada guru dibekali dengan materi dasar bencana gempa dan tsunami selama 1 hari penuh melalui in house training (IHT). Hal ini dilakukan untuk memperkaya guru dan tenaga kependidikan tentang materi terkait sehingga dapat mendampingi para siswa saat kegiatan inti dilakukan pada hari kedua dan ketiga.

Sebelum memperkenalkan edukasi tentang gempa dan tsunami diselenggarakan juga seremonial yang dihadiri oleh tim dari Dinas Pendidikan Aceh, Pengawas Pembina, perangkat Gampong dan warga SLB TNCC.

Dalam kegiatan ini juga tampak unjuk kebolehan para siswa disabilitas dalam bentuk tarian kreasi penulang maja, pembacaan puisi tentang membaca isyarat alam, menyanyikan lagu heal the world dan ditutup dengan koreo massal lagu manusia kuat. Tampak seluruh peserta acara antusias dan fokus mengikuti kegiatan sampai dengan selesai.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan workshop dalam bentuk penyajian materi dasar dan pembagian kelompok untuk pengayaan dalam bentuk game kartu benar salah, mewarnai gambar gempa dan tsunami, praktek penyediaan tas darurat saat evakuasi, dan ditutup dengan praktek evakuasi gempa dan tsunami dalam kelompok kecil.

Praktek evakuasi gempa dan tsunami secara massal dilakukan pada hari ketiga dimana Kepala sekolah memimpin prosesnya. Tampak siswa disabilitas di SLB TNCC sangat tertarik dan terlibat penuh dalam mengikuti tata cara evakuasi gempa dengan metode drop – cover – hold on maupun saat pindah ke area lebih tinggi (lantai 2) saat diinformasikan ada potensi tsunami.

Tidak ada siswa yang cidera maupun tidak dilibatkan kecuali beberapa yang kurang kooperatif karena kendala ketunaan namun dibantu oleh guru maupun teman sehingga tetap ikut serta dengan baik. Kegiatan diakhiri dengan penyerahan apresiasi pada peserta didik berupa medali yang diserahkan oleh tim peneliti.

Pada akhir sesi seluruh tim peneliti dan guru SLB TNCC mengadakan kegiatan evaluasi kegiatan yang dilakukan selama tiga hari. Sebastian menyampaikan bahwa tampak semua guru berupaya untuk memaksimalkan potensi keterlibatan siswa dan memastikan keamanan mereka sehingga semua proses kegiatan dapat berjalan dengan sangat lancar.

“Sangat senang melihat interaksi siswa dengan guru yang begitu hangat sehingga semua menjadi paham dan membuat kami terharu”, ucapnya. Hal serupa juga disampaikan oleh Park Hyejeong yang merasa proses pembelajaran tentang gempa dan tsunami ini menjadi positif bahkan jauh dari kata trauma karena dilakukan dengan sangat menyenangkan.

Sementara itu Alfi Rahman dari TDMRC menyampaikan bahwa beraktivitas dengan siswa berkebutuhan khusus secara langsung ternyata merubah paradigma pribadi karena melihat potensi yang mereka miliki dan sangat takjub melihat kemampuan mereka mengikuti instruksi untuk edukasi gempa dan tsunami dengan sangat baik padahal perbedaan ketunaan sangat beragam.

DM Ria Hidayati, S.Psi.,M.Ed selaku kepala sekolah sangat mengapresiasi kegiatan ini dan bersyukur SLB TNCC memiliki kesempatan untuk dipilih menjadi sekolah pilot dan juga kegiatan ini akan menjadi program jangka panjang.

“Kegiatan ini akan menjadi sebuah pembiasaan baru di SLB TNCC karena selain ilmu baru ini juga dapat menjadi bagian projek P5 mengingat SLB TNCC sebagai sekolah penggerak yang berkewajiban menghadirkan pembelajaran sepanjang hayat dan terus update,”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *