LENSAPOST.NET – Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Suhendri, menegaskan pentingnya peringatan Hari Perdamaian pada 15 Agustus setiap tahunnya sebagai momen bersejarah bagi rakyat Aceh.
Pada tahun 2024 ini, kata dia, peringatan tersebut kembali digelar dengan tujuan memperkuat perdamaian yang telah dicapai serta mendorong pemberdayaan ekonomi bagi para kombatan, tapol napol, dan korban konflik.
“Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi rakyat Aceh,”kata Suhendri kepada wartawan, Kamis 15 Agustus 2024.
Selain itu, BRA juga mengupayakan pemberdayaan ekonomi kepada para kombatan, tapol napol, dan korban konflik sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa peringatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi pemerintah pusat dan daerah untuk lebih serius merealisasikan butir-butir MoU Helsinki secepat mungkin.
“Harapan saya untuk Aceh ke depan adalah agar pemerintah pusat dan daerah bisa merealisasikan butir-butir MoU Helsinki,” lanjutnya.
Hari Perdamaian pada 15 Agustus selalu menjadi momen penting bagi Aceh, mengingat tanggal tersebut menandai perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Indonesia yang ditandatangani di Helsinki pada tahun 2005. Perjanjian ini mengakhiri konflik bersenjata yang berlangsung di Aceh.