LENSAPOST.NET – Olahan makanan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), memang tak kalah saing baik dari segi cita rasa maupun tampilanya.
Begitu juga dengan hasil olahan Muhammad, yang berlokasi di Desa Uteun Bayi, Kota Lhokseumawe. Ia memproduksi dendeng ikan leubin atau ikan ayam-ayam.
Ia mengaku, ikan-ikan tersebut didatangkan dari Tempat Penampungan ikan (TPI) di kawasan Pusong.
Muhammad mengaku Dendeng ikan olahannya yang dimasak sendiri dengan dibumbui resep. Kemudian dilakukan pengeringan dengan cara dijemur setelah dibumbui maka produk sudah siap dimasak.
Setelah selesai di jemur dan selanjutnya akan dilakukan Packing untuk dipasarkan.
Dalam sehari, rata-rata Muhammad mampu memproduksi dendeng ikan lebin berat 100 kg. Sekali produksi membutuhkan waktu sekitar empat hari.
“Karena usaha ini masih berskala kecil, belum menyerap tenaga kerja, jumlah produksi tersebut terbilang kecil di banding usaha sejenis yang lebih dulu eksis,” tutur
Kita memproduksinya juga tergantung stok ikannya. Hitungannya kalau sekali produksi 100 kg ikan,” jelasnya.
Selama ini, kata Muhammad banyak pesanan online yang datang baik dari melalui whatshapp dan Instagram. Bahkan sampai dijadikan oleh-oleh ke luar negeri.
“Harganya dalam kemasan 250 gram hanya Rp 250 ribu. Rasanya pun meliputi original dan balado rasa pedas,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, Dendeng yang diolahnya memiliki beberapa keunggulan, diantaranya harga yang terjangkau, rasa khas dan pengolahannya masih menggunakan cara tradisional.
“Dendeng saya sangat terjangkau harganya, rasa khas dengan tehnik olahan tradisional dengan tetap higienis dan terjaga,” tuturnya