Olahan Ikan Bandeng Tanpa Duri Jadi Primadona Sampai Luar Daerah

Olahan Ikan Bandeng Tanpa Duri

LENSAPOST.NET – Melimpahnya hasil ikan bandeng di Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Sigli, membawa dampak positif bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak dalam pengolahan Bandeng Tanpa Tulang di daerah tersebut.

Meskipun ikan bandeng memiliki banyak duri yang menyelimuti isinya, tetapi dengan racikan Zainatul, rasa daging ikan bandeng kini sangatlah digemari oleh banyak orang.

Di Aceh sendiri nama ikan bandeng di sebut Muloh, jika ingin mencicipi rasa olahan ikan bandeng buatan Zainatul Ulfah dapat mengunjungi Gampong Kumbang Trueng Campli, Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Sigli. Biasanya Ulfa akan memproduksi Muloh Teupeh sebanyak 30-40 ikan setiap harinya.

Olahan Ikan Bandeng Tanpa Duri

“Tidak tentu, kadang sehari 30-40 tapi lakunya tidak tentu juga,” kata Ulfa.

Ulfa telah menggeluti usaha Muloh Teupeh sejak tahun 2017 lalu. Untuk memproduksi ikan bandeng tersebut biasanya dia akan membeli dipasar, lalu kemudian membersihkan sisik ikan tersebut.

“Awalnya terinspirasi dengan adanya ibu-ibu tetangga yang masih memiliki paruh waktu tanpa ada kegiatan, sementara kebutuhan rumah tangganya belum dapat tertutupi sepenuhnya dari penghasilan suami yang umumnya adalah buruh tani,” kata ibu paruh baya ini.

Setelah dibersihkan, ikan bandeng akan di gebuk secara perlahan-lahan untuk mengeluarkan daging dan tulang ikan. Kemudian daging ikan akan di bumbui dan dimasak dengan rempah-rempah.

“Setelah itu, nanti isi dan tulangnya kita masukkan lagi ke kulit ikan itu, lalu baru dibakar,” ucapnya

Olahan Ikan Bandeng Tanpa Duri

Untuk proses pembuatan Muloh Teupeh memang membutuhkan waktu yang cukup panjang, karena proses pembuatannya yang lumayan sulit. Meskipun begitu Muloh Teupeh milik Ulfa sudah laris manis terjual di seputaran Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, hingga ke Banda Aceh.

Untuk rasanya tidak perlu di ragukan lagi, semua olahan dan bahan yang digunakan tentu cocok dengan lidah masyarakat Aceh. Jangan khawatir meskipun pembuatannya sulit, untuk harganya relatif terjangkau hanya berkisar Rp 40-45 ribu saja, jika ukuran ikannya besar dijual dengan harga Rp 50 ribu.

Saat ini, Ulfa juga aktif mengikuti pameran dan ekspo yang digelar oleh pemerintah setempat. Untuk memesan Muloh Teupeh dapat memesan langsung di Instagram @Muloh_Teupeh_Cek_Fah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *