LENSAPOST.NET – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di kabupaten Pidie Jaya semakin berkembang. Adalah Fajriati owner Choty Donat sudah sejak tahun 2017 memulai usahanya. Dalam sehari Fajriati dapat memproduksi sebanyak 200 buah kue donat. Kue satu ini memang kerap dijadikan oleh-oleh atau buah tangan saat pulang ke kampung halaman.
Sebabnya, Donat memiliki tekstur yang empuk dan lembut, hal ini karena donat dibuat dari kentang. Selain itu, donat juga dapat dikreasikan dengan berbagai macam topping yang sesuai selera. Maka dari itu, tidak heran apabila makanan ini masih terus diminati.
UMKM Coto Donat miliknya memproduksi bermacam kue basah dan donat kentang. Donat produksinya memiliki tampilan yang menarik dengan pilihan toping yang beragam. “Banyak varian toppingnya juga,” jelasnya.
Sebutnya, Donat juga memiliki tampilan yang menarik karena berwarna-warni, sehingga tidak kalah dengan donat yang di produksi oleh perusahaan besar.
Selain menjual dan memproduksi donat, adapun kue atau ole-ole lain yang diproduksi yakni bolen. Bolen adalah roti khas Indonesia yang memiliki lapisan-lapisan renyah seperti kroisan. Makanan ini terbuat dari tepung, margarin, dan bahan lainnya yang dipanggang dan diisi oleh keju, pisang, atau isian lainnya, roti ini juga menunjukkan pengaruh kue pastri Eropa terhadap makanan Indonesia.
Untuk kue donat dan bolen, Fajriati akan menjual di lapak miliknya yang berada di Pidie Jaya. Untuk harga dua kue ini sangat bervariasi, harga bolen rasa pisang satu box hanya Rp 40 ribu sementara bolen rasa durian harganya Rp 45 ribu dengan isi 10 pcs.
Kemudian untuk kue donat satu box seharga Rp 40 ribu dengan isi 12 pcs atau satu lusin. Biasanya, kata Fajriati, kue donat dan bolen buatannya sering dibeli oleh masyarakat yang lalu lalang dijalanan yang berasal dari daerah Langsa dan Banda Aceh.
Meskipun lokasinya penjualanya jauh, bagi yang berminat dapat mengunjungi Instagram @Choty donat dan kue yang diinginkan bisa di krimkan di seluruh wilayah.