LENSAPOST.NET- Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabapaten Aceh Selatan, menggelar debat publik pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati yang akan ‘bertarung’ dalam ajang Pilkada Aceh Selatan 2024.
Debat terbuka ini digelar di Rumoh Agam Tapaktuan, Jalan Nyak Adam Kamil, Senin 28 Oktober 2024.
Diikuti empat paslon bupati dan wakil bupati, paslon nomor urut 01 H. Darmansah,S,Pd, MM.- Sudirman (Mak Sudir), paslon nomor urut 02 H. Mirwan MS, S.E., M.Sos – H. Baital Mukadis, SE, paslon nomor urut 03 Amran, S.H. – Akmal AH, S.Pd, dan paslon nomor urut 04 Hendri Yono, S.Sos., M.Si – Mirwan SH .berlangsung cukup seru.
Acara debat selain dihadiri Ketua dan seluruh Komisioner KIP, juga di hadiri Pj Bupati Aceh Selatan,Ketua dan Anggota Panwaslih, juga Ketua DPRK bersama Anggota, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab) Aceh Selatan serta pengurus partai politik (parpol) pengusung dan parpol pendukung dari masing-masing paslon.
Pelaksanaan debat mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang diback-up personil TNI. Sejumlah aparat kepolisian tampak melakukan penjagaan di pintu masuk Rumoh Agam arena debat berlangsung.
Para pendukung dari masing-masing paslon bupati dan wakil bupati yang diperkenankan masuk ke dalam Rumoh Agam adalah mereka memiliki kartu tanda pengenal khusus yang diberikan pihak KIP.
Prosesi debat dimulai sekira pukul 9.35 WIB, dipandu dua moderator antara lain Dosi Elfian & Syaima Atika. Saat itu, empat paslon bupati dan wakil bupati nomor 01, 02, 03 dan 04 sudah diberikan kesempatan berdiri di atas pentas yang berhadapan dengan para undangan dan pedukung dari empat paslon, termasuk para panelis.
Pelaksanaan debat sebagai tahapan Pilkada ini diawali dengan pemaparan visi dan misi yang disampaikan oleh empat pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Diberikan waktu empat menit saja untuk pemaparan visi dan misi yang berisikan materi atau program-program unggulan jika dipilih rakyat pada tanggal 27 November 2024, bulan depan.
Segmen kedua, berupa pendalaman visi dan misi. Disesi ini, paslon diberi kesempatan mengambil/memilih bola dengan warna tertentu yang berisikan nomor amplop bersegel yang berisikan pertanyaan atas visi dan misi dari paslon bersangkutan.
Setelah segel amplop dibuka untuk mengambil pertanyaan, kemudian dibacakan oleh dua moderator. Lalu, pertanyaan ini dijawab oleh paslon dengan waktu dibatasi 1:30 menit saja.
Pertanyaan dalam amplop tertutup dan masih tersegel tersebut merupakan hasil susunan atau rumusan oleh tiga panelis debat tersebut berasal dari kalangan Akademis.
Tiga panelis dimaksud adalah Dr.Masrizal, S.Sos.I.,MA (Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USK), Saifuddin Bantasyam, SH, MA (Akademisi Fakultas Hukum USK) dan Dian Rubianty SE.Ak, MPA (Kepala Perwakilan Ombudsman Aceh),
Pendalaman visi dan misi dengan pertanyaan yang telah disusun para panelis tersebut dijawab tuntas oleh empat paslon bupati dan wakil bupati.
Pantauan di lokasi, setiap jawaban disampaikan mendapat aplus meriah dari masing-masing paslon. Malah, sebagian besar para pendukung mengacungkan jari tangan sebagai lambang nomor urut paslon yang mereka jagokan.
Segmen selanjutnya, kepada masing-masing paslon diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Paslon yang bertanya diberikan waktu satu menit, sedangkan paslon yang menjawab atas pertanyaan yang diajukan diberikan waktu 1:30 menit saja.
Di segmen ini muncul pertanyaan sangat kritis, ada terkesan menyindir, bahkan kadang-kadang keluar dari substansi dari visi dan misi yang telah dipaparkan.
Aplus dari para pendukung bukan saja muncul ketika pertanyaan diajukan, melainkan saat para paslon menyampaikan jawaban atas pertanyaan dari rivalnya.
Debat yang disiarkan live itu berlangsung cukup seru dengan muncul pertanyaan-pertanyaan sengit, kemudian dijawab masing-masing paslon secara berapi-api sehingga suasana dalam gedung berubah menjadi riuh. Pihak moderator beberapa kali mengajak para pendukung paslon untuk menjaga ketertiban.(*)