Elektabilitas Turun, Partai Demokrat Ungkit Urusan Capres-cawapres

Di Litbang Kompas

DPD Partai Demokrat Aceh saat mendaftarkan Bacaleg ke KIP Aceh beberapa waktu lalu [Foto; DOK PD]

LENSAPOST.NET – Partai Demokrat mengalami penurunan elektabilitas versi hasil survei Litbang Kompas terkini. Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menduga ada 3 faktor jadi penyebab turunnya elektabilitas Demokrat.

“Survei kompas merupakan rujukan kami memang kita ada penurunan tapi sedikit ya, dan hampir semua parpol mengalami penurunan, dan cukup dalam, kecuali Gerindra dan PDIP yang stabil, bahkan Gerindra cukup naik,” kata Andi Arief kepada wartawan, Selasa (23/5/2023).

Andi Arief menyebut pihaknya belum mengetahui alasan Demokrat tiba-tiba turun pada survei Litbang Kompas. Dia menduga ada sejumlah faktor yang jadi penyebab.

“Kita belum begitu jelas kenapa Partai Demokrat mengalami penurunan, bahkan sejak 14 persen itu. Sedang kita pelajari apa penyebabnya, apakah di bawah, yaitu struktur organisasi atau di isu politik atau soal koalisi atau gabungan ketiganya,” ucapnya.

“Ini sedang kita pelajari bersama karena penurunan ini tentu pasti ada penyebabnya ya, sedang kami pelajari. Rasanya kami tidak banyak lakukan kesalahan, kecuali memang koalisi memang belum terbentuk,” lanjut dia.

Andi Arief lantas mengungkit faktor capres dan cawapres yang tidak kunjung dideklarasikan oleh Koalisi Perubahan. Menurutnya, ini juga mempengaruhi elektabilitas ketiga partai.

“Mungkin hipotesanya soal koalisi, kalau koalisi segera terbentuk, maksudnya capres cawapresnya deklarasi, kalau menurut survei Kompas ini kan ada kemungkinan Partai Demokrat dan pendukung Koalisi Perubahan akan naik, tapi juga masih hipotesa mengandaikan bahwa itu ada coattail effect. Sedang kita pelajari,” ujarnya.

Survei Parpol Litbang Kompas
Dilihat detikcom, Selasa (23/5), Litbang Kompas merilis hasil survei tren elektabilitas partai politik pada 2023. Posisi tiga teratas ditempati oleh PDIP, Gerindra, dan Demokrat.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 29 April hingga 10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error penelitian +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Berikut hasil survei pada Januari dan Mei 2023:

Januari:

PDIP 22,9%
Gerindra 14,3&
Demokrat 8,7%
Golkar 9,0%
NasDem 7,3%
PKB 6,1%
PKS 4,8%
PAN 1,6%
Perindo 4,1%
PPP 2,3%
Hanura 0,5%
PBB 0,5%
PSI 0,5%
Gelora 0,4%
Buruh 0,1%
Garuda 0,0%
Ummat 0,0%
PKN 0,0%
Tidak tahu/tidak jawab 16,9%

Mei:

PDIP 23,3%
Gerindra 18,6&
Demokrat 8,0%
Golkar 7,3%
NasDem 6,3%
PKB 5,5%
PKS 3,8%
PAN 3,2%
Perindo 3,1%
PPP 2,9%
Hanura 0,6%
PBB 0,4%
PSI 0,3%
Gelora 0,3%
Buruh 0,3%
Garuda 0,2%
Ummat 0,1%
PKN 0,0%
Tidak tahu/tidak jawab 15,8%.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *