LENSAPOST.NET – Gampong Tingkeum, Kecamatan Darul Imarah, telah mengalami transformasi signifikan dalam pengelolaan aset desa dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMASET).
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk Tahun Anggaran 2024.
Pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh Safrizal, S.T., M.T., dari Program Studi S-1 Teknik Komputer di Universitas Syiah Kuala, bersama dengan anggota tim Al Bahri, S.ST., M.T., dari S-1 Teknik Elektro, dan Maimun, S.Pd., MA, dari Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Syiah Kuala. Tim ini bekerja bersama perangkat desa dan masyarakat setempat, serta melibatkan partisipasi aktif dari dua mahasiswa universitas.
Implementasi SIMASET menggunakan teknologi web-based untuk memudahkan proses pencatatan, pelabelan, dan pelaporan aset desa secara digital.
Safrizal menjelaskan, kebutuhan untuk meningkatkan pengelolaan aset desa menjadi sangat mendesak, dimana sebelumnya dilakukan secara manual dan tidak efisien.
“Dengan sistem baru ini, pengelolaan aset desa menjadi lebih cepat, akurat, dan dapat diakses oleh semua pihak terkait,”kata Safrizal, Selasa 29 Oktober 2024.
Perubahan dalam pengelolaan aset telah memberikan dampak positif pada transparansi dan akuntabilitas di Gampong Tingkeum.
Masyarakat setempat kini memiliki akses yang lebih baik ke informasi aset desa, memungkinkan partisipasi aktif dalam pengawasan dan pengambilan keputusan. Maimun mengatakan, “Ini adalah langkah maju menuju pemerintahan desa yang lebih bersih dan akuntabel.”
Nainunis, sekretaris Gampong Tingkeum, memberikan testimoni positif mengenai penerapan sistem baru: “SIMASET telah mengubah cara kami mengelola aset desa. Sekarang, dengan semua data terdigitalisasi dan mudah diakses, kami dapat mengelola aset dengan lebih baik dan transparan. Ini sangat membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait aset desa kami.”
Fokus utama dari pengabdian ini adalah peningkatan kapasitas perangkat desa dan masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi. Serangkaian pelatihan telah diadakan untuk memastikan penggunaan efektif sistem dan memanfaatkan semua fitur yang tersedia.
Al Bahri menekankan pentingnya ekspansi sistem ini: “Kami berencana untuk memperluas penggunaan sistem ini ke desa-desa lain di Aceh, memungkinkan lebih banyak komunitas untuk mengoptimalkan pengelolaan aset mereka.” Keberhasilan Gampong Tingkeum diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengadopsi teknologi serupa.
Pengabdian kepada masyarakat ini telah menunjukkan bagaimana integrasi teknologi dalam pengelolaan aset desa dapat membawa perubahan yang signifikan, meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi dalam pengelolaan sumber daya lokal.