ACEH  

MWCNU Kuta Blang dan Makmur Dilantik, Ini Pesan Waled NU

Pelantikan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Makmur dan MWCNU Kuta Blang Periode 2023-2028 di Dayah MDI Isyrafi Darussa’adah Nicah Peusangan.
Pelantikan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Makmur dan MWCNU Kuta Blang Periode 2023-2028 di Dayah MDI Isyrafi Darussa’adah Nicah Peusangan.

LENSAPOST.NET – Nadhlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keagamaan yang terbesar di dunia telah membuktikan sumbangsihnya dalam menjaga NKRI. Bahkan NU sangat berperan dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa ini, terutama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan umat serta memberikan nilai-nilai agama yang sesuai dengan cara pandang hidup bangsa Indonesia.

“Kami mengapresiasi keberadaan PCNU Bireuen, karena telah berkembang hingga ke seluruh pelosok di daerah ini. Namun kami harap seluruh Banom dan lembaga terus berkembang, sehingga keluarga NU atau warga Nahdliyin benar-benar dicintai umat,” sebut Waled Nu, sapaan Tgk H Nuruzzahri Rais Syuriyah PWNU Aceh kepada media ini, Selasa, (28/11/2023) dalam pelantikan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Makmur dan MWCNU Kuta Blang Periode 2023-2028 di Dayah MDI Isyrafi Darussa’adah Nicah Peusangan.

Ulama kharismatik Aceh itu berharap warga Nahdliyin diharap terus meningkatkan kekompakan, kebersamaan, menjaga persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing. Hal tersebut dinilai mutlak guna mengembangkan sayap Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh pelosok desa atau Gampong dengan lahirnya Majelis Wakil Anak Cabang (MWAC) di kota santri Bireuen.

“Perkembangan NU di Aceh berjalan agak lamban pada masa lalu namun saat ini ada perkembangan dan alhamdulillah sudah bagus. Buktinya hampir semua Kabupaten / kota sudah membentuk MWC dan diharapkan juga kedepannya lahir MWAC di setiap Kecamatan,’’ sambungnya.

Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga itu meneyebutkan berkhidmat di NU insya Allah barakahnya ada. Kepada pengurus jangan jadikan NU sebagai kepentingan politik praktis, NU tidak berpolitik praktis, NU adalah politik kebangsaan, menjaga keutuhan masyarakatnya dan menjaga keutuhan bangsa ini. Warga NU harus paham ini.

Dr Tgk. Muntasir A Kadir, MA Ketua PCNU Bireuen sangat berharap dalam memajukan NU di negeri ini adanya kelompakan dan kebersamaan adalah modal utama untuk memberdayakan seluruh lembaga dan Banom di NU, sehingga butuh sinergitas dengan semua pihak agar NU semakin berkembang.

‘’Alhamdulillah NU semakin kompak dan buktinya sudah adanya perkembagan yang siginfikan dibandingkan dulunya dan kini di Aceh sudah banyak lahir dan berkembang Banom dan Lembaga NU,’’ ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ayah Kuta Glee Batee Iliek itu peran NU di tingkatkan dunia sejak dulu terus berkembang hingga saat ini. Pada era Reformasi, NU pada masa kepemimpinan KH Hasyim Muzadi (1999-2010) menggelar International Conference of Islamic Scholar (ICIS). Adapun di periode kepemimpinan KH Said Aqil Siroj (2010-2021), NU menggelar International Summit of the Moderate Islamic Leaders (ISOMIL).

‘’Selanjut era saat ini dalam kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf, upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia kemudian diperluas sehingga lahirnya Forum R20 diinisiasi Gus Yahya agar agama dan pemimpin agama lebih proaktif membantu persoalan dunia, mulai dari konflik antar-pemeluk agama, penyalahgunaan politik identitas, rasialisme, dan persoalan lain,’’ paparnya.

Pimpinan Dayah Jami’ah Al-Aziziyah (DJA) Kuta Glee mengatakan kepengurusan MWC NU Kuta Makmur di nakhodai Tgk. Agusri-Fakhrizal. Sedangkan Rais dan Katib Syuriahnya Tgk. Fauzul Amri-Tgk. Isa .

‘’Selanjutnya MWCNU Kuta Blang Ketua dan Sekretaris Tanfidziyah Tgk. Muslem dan Tgk Abdul Halim, Syuriahnya Tgk. Rizal dan Tgk. Ulul Azmi. Berharap dengan adanya pelantikan ini NU Bireuen kedepannya semakin berkembang dan peran serta kontribusinya untuk masyarakat terus ditingkatkan,’’ pintanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *