ACEH  

Seni Teater “Tarang” Bikin Pembukaan TTG Aceh XXVI Penuh Haru dan Syahdu

Seni teater yang berjudul "Tarang"

LENSAPOS.NET – Suasana malam pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Aceh XXVI Tahun 2025 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (28/5/2025), terasa semakin syahdu dengan penampilan seni pertunjukan teater berjudul “Tarang”.

Pertunjukan yang dipusatkan di lapangan bola kaki Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, ini berhasil memukau ratusan pasang mata yang hadir, termasuk puluhan bupati dan wakil bupati dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, mewakili Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

“Tarang” yang dalam bahasa Aceh berarti “terang”, merupakan garapan teater dari Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Abdya.

Pertunjukan ini tidak hanya menyuguhkan elemen seni semata, tetapi juga menyentuh sisi emosional dengan membawa penonton menyusuri jejak sejarah panjang Abdya — mulai dari masa penjajahan Belanda, masa menjadi bagian dari Aceh Selatan, hingga akhirnya berdiri sendiri sebagai kabupaten yang mandiri.

Lebih dari itu, “Tarang” juga mengangkat sepenggal kisah masa kecil Bupati Abdya terpilih periode 2025–2030, Dr. Safaruddin, S.Sos., M.S.P., yang tumbuh dalam kesederhanaan bersama ayah dan umaknya.

Melalui narasi yang kuat dan penghayatan mendalam dari para pemain, kisah keluarga kecil di tanah Breuh Sigupai ini berhasil menghipnotis penonton dan membangkitkan emosi kolektif.

“Pertunjukan ini adalah bentuk penghormatan kami kepada Bapak Safaruddin. Kami mencoba merangkai sejarah dan perjalanan hidup beliau dalam bahasa seni, agar menginspirasi generasi muda Abdya,” ujar Hijrah Sri, penggiat seni sekaligus guru di SMP Negeri 1 Jeumpa.

Dengan alur cerita yang menyentuh dan penyajian yang ciamik, “Tarang” bukan sekadar penampilan seni biasa.

Ini menjadi panggung refleksi, mengenang perjuangan masa lalu, merayakan pencapaian hari ini, dan menyalakan semangat untuk masa depan yang lebih terang — sebagaimana makna dari “Tarang” itu sendiri.