ACEH  

Psikolog Poppy Amalya Minta Gubernur Prioritaskan Kesehatan Mental Ibu dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Psikolog Poppy Amalya
Psikolog Poppy Amalya

LENSAPOST.NET – Psikolog Poppy Amalya meminta Gubernur Aceh terpilih untuk memberikan perhatian serius terhadap kesehatan mental, khususnya bagi para ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

Menurut Poppy, masalah kesehatan mental di Aceh tidak boleh diabaikan demi menyelesaikan isu-isu lain yang dianggap lebih prioritas.

“Pemerintah, terutama Gubernur Aceh yang baru terpilih, harus peduli terhadap masalah kesehatan mental masyarakat. Jangan sampai masalah ini terabaikan karena fokus mengerjakan hal lain,” ujar Poppy dalam sebuah wawancara di Banda Aceh, Minggu 22 Desember 2024.

Psikolog Poppy Amalya

Poppy menekankan pentingnya langkah nyata dari berbagai instansi pemerintah untuk menangani masalah ini. Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Dinas Kesehatan diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat dan relevan.

“Dinas-dinas terkait perlu segera bertindak. Ini adalah awal untuk memberikan perhatian lebih pada kesehatan mental ibu-ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Kondisi masyarakat Aceh saat ini tidak sedang baik-baik saja, dan hal ini memerlukan tindakan nyata,”ujar pendiri Yayasan Amanah Kamome ini.

Ia menggarisbawahi pentingnya program yang dirancang khusus untuk mendukung perempuan, terutama mereka yang sedang menghadapi tekanan mental akibat tantangan mengasuh anak dengan kebutuhan khusus.

Ia berharap pemerintah dapat memprioritaskan masalah ini sebagai bagian dari agenda pembangunan Aceh.

Seminar bertema “Peduli Kesehatan Mental Bunda yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus”.

“Lakukan sesuatu untuk masyarakat Aceh. Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut tanpa solusi yang nyata,” tegasnya.

Masalah kesehatan mental di Aceh menjadi isu yang semakin mendesak untuk ditangani. Diharapkan, perhatian pemerintah daerah yang lebih serius terhadap isu ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya perempuan yang berada dalam situasi sulit. []