LENSAPOST. NET | BIREUEN — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan santri Kabupaten Pidie. Kali ini datang dari barisan santriwati MUDI Putri, yang sukses menyabet Juara Umum Sayembara Muharram se-Aceh tahun 1447 H. Pengumuman kemenangan itu disampaikan secara resmi pada penutupan rangkaian kegiatan Muharram di kompleks Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Jumat (4/7/2025) petang.
Dengan semangat yang menyala dan kekompakan luar biasa, para santriwati Pidie yang tergabung dalam barisan Forsap Putri (Forum Santri Pidie) berhasil mengungguli daerah-daerah lain di berbagai cabang perlombaan.
Tgk Faziel Zainal, S.Ag, Koordinator Lomba MUDI Putri sekaligus Wakil Ketua Forsap, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan koordinasi yang solid sejak jauh hari. Sosok asal Guelumpang Minyeuk ini dikenal aktif mendampingi para santri, baik putra maupun putri, dalam berbagai ajang keilmuan.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari ketekunan para santriwati dalam menghadapi setiap cabang perlombaan. Mereka bukan hanya gigih dalam berlatih, tapi juga menjunjung tinggi nilai adab dan takzim kepada guru. Itu menjadi kekuatan utama mereka,” ungkap Tgk Faziel.
Ia menambahkan, proses pembinaan dilakukan secara intensif dan kolaboratif. Santriwati dibimbing oleh para guru senior di MUDI Putri serta alumni yang turut berkontribusi membina dari balik layar. “Semua pihak saling menopang — guru, alumni, dan sesama santri. Kolaborasi inilah yang melahirkan semangat menyala seperti yang kita saksikan sekarang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Forsap Putri, Tgk Dara Ayuni Arifin asal Simpang Tiga, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian tim santriwati Pidie. Ia menyebut bahwa kemenangan ini adalah hasil dari ikhtiar kolektif yang dilandasi niat suci dalam menuntut ilmu.
“Kami datang bukan hanya untuk berlomba, tapi untuk membawa nama baik Pidie dan mempersembahkan yang terbaik untuk daerah kami. Alhamdulillah, kerja keras semua tim akhirnya membuahkan hasil,” ujar Tgk Dara penuh haru.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa santriwati Pidie mencatatkan perolehan nilai tertinggi dari seluruh rangkaian cabang lomba, mulai dari Fahmil Kutub, Hafalan Nazham, Pidato Bahasa Arab dan Aceh, hingga penulisan opini dan sajak religi.
“Juara umum bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal tanggung jawab baru untuk terus menebar manfaat melalui ilmu, adab, dan dakwah yang membumi. Semoga kemenangan ini menjadi wasilah keberkahan bagi semua,” lanjutnya bijak.
Apresiasi atas capaian tersebut juga datang dari alumni Dayah MUDI Samalanga, Tgk Fitri RM, akrab disapa Ummi Ujung Rimba, sosok perempuan tangguh yang dikenal sebagai langganan juara semasa nyantri dan kini aktif dalam pembinaan santri putri di Pidie.
“Kemenangan santriwati tahun ini menunjukkan bahwa semangat keilmuan dan ruhul jihad santri Pidie tidak pernah padam. Dari generasi ke generasi, kita melihat warisan kecintaan pada ilmu dan guru terus tumbuh dan berbuah,” ujar Ummi Ujung Rimba.
Ia menyebut bahwa penampilan santriwati Pidie sepanjang lomba sangat memukau, tak hanya karena kemahiran berargumentasi dan hafalan, tetapi juga karena kekompakan, adab, serta semangat ukhuwah yang kental dari tribun hingga arena panggung.
“Di tengah persaingan yang semakin kompetitif antar kabupaten, Pidie mampu tampil stabil, penuh strategi, dan tetap menawan dari awal hingga akhir. Ini bukan hanya soal trofi, tapi juga kemenangan adab dan tradisi,” tambah alumni yang kini menjadi salah satu tokoh pendidikan dayah perempuan di Pedir itu.
Mengakhiri komentarnya, Ummi Ujung Rimba yang juga pengurus DW GS itu menyampaikan pesan penuh harap,
“Teruslah beut seuemeubeut dan pengabdian untuk dayah dan ilmu. Selamat kepada para santriwati Pidie. Kalian membawa pulang lebih dari sekadar penghargaan , kalian membawa pulang marwah, semangat, dan cahaya Pedir yang akan terus menyala.”tutupnya.