Pertarungan Ketat Pilkada Banda Aceh 2024: Siapa yang Akan Menguasai Akar Rumput?

Pengamat politik, Usman Lamreung
Pengamat politik, Usman Lamreung

LENSAPOST.NET– Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banda Aceh 2024 semakin memasuki tahapan penting. Setelah melalui pemeriksaan kesehatan, para bakal calon Gubernur, Bupati, dan Walikota akan segera ditetapkan sebagai calon resmi, diikuti dengan penetapan nomor urut dan dimulainya masa kampanye.

Tahap konsolidasi dan pembentukan koalisi politik kini telah rampung, dan fokus para bakal calon mulai bergeser pada strategi memenangkan pemilih hingga ke akar rumput.

Pengamat politik, Usman Lamreung, menyatakan bahwa pertarungan antar pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh akan berlangsung sengit.

“Empat pasangan calon yang telah mendaftar di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh, terdiri dari tiga pasangan yang diusung partai politik dan satu pasangan independen, masing-masing memiliki basis pendukung yang kuat di akar rumput,” ungkapnya, Senin 2 September 2024.

Tiga pasangan yang diusung oleh partai politik adalah Aminullah Usman – Isnaini Husda (didukung PAN, Demokrat, PKB dengan 11 kursi), Illiza Sa’aduddin Djamal – Afdhal (PPP dan Gerindra dengan 9 kursi), serta Teuku Irwan Johan – Khairul Amal (PKS dan NasDem dengan 10 kursi). Sementara pasangan independen adalah Zainal Arifin – Mulia Rahman.

Menurut Usman, mesin politik PAN dan Demokrat sudah teruji dalam beberapa dekade terakhir. “Koalisi Aminullah Usman dan Isnaini Husda memiliki basis pendukung yang kuat di Banda Aceh, yang terbukti dari keberhasilan PAN dan Demokrat mempertahankan kekuatan mereka di pemerintahan kota dan legislatif,” jelasnya. Dukungan ini dianggap sebagai modal besar bagi pasangan tersebut.

Sementara itu, pasangan Illiza Sa’aduddin Djamal – Afdhal juga diyakini memiliki basis militan yang solid. “Illiza sudah dikenal dengan loyalitas relawan sejak pemilu legislatif lalu, sehingga mudah bagi mereka untuk menghidupkan kembali mesin politik yang kuat,” lanjut Usman.

Hal serupa berlaku untuk pasangan Teuku Irwan Johan – Khairul Amal, di mana Irwan memiliki tim yang dikenal loyal dan Khairul didukung oleh basis militan PKS.

Usman juga menyoroti pasangan independen Zainal Arifin – Mulia Rahman yang, meskipun cenderung lebih diam dalam membangun basis politik, masih memiliki pemilih loyal.

Namun, tantangan utama mereka adalah membangun infrastruktur politik dari nol, yang tentu akan memerlukan biaya besar untuk menggerakkan mesin politik hingga ke tingkat akar rumput.

Meskipun basis pendukung para calon kuat, Usman menilai bahwa sebagian besar warga Banda Aceh masih belum menentukan pilihan.

“Pemilih di Banda Aceh termasuk kategori tradisional rasional dan rasional yang tinggi. Mereka biasanya baru akan menentukan pilihan setelah melihat gagasan, visi, dan program yang ditawarkan oleh para calon,” kata Usman.

Ia menegaskan, calon-calon harus mampu menjawab permasalahan kota, mulai dari penataan kota, pariwisata, hingga implementasi syariat Islam, agar dapat meyakinkan pemilih.

Dengan empat pasangan calon yang berimbang dalam hal kekuatan politik, Pilkada Banda Aceh 2024 diprediksi akan menjadi pertarungan yang sangat ketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *