DPRA  

DPRA Dorong Penambahan Pabrik Sawit dan Pelabuhan CPO

Anggota DPRA, Nurchalis

LENSAPOST.NET – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mendorong penambahan pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, guna mengatasi kerugian petani akibat tidak tertampungnya hasil panen oleh perusahaan pengolah yang ada.

Anggota DPRA, Nurchalis, mengatakan banyak petani sawit di Nagan Raya mengalami kerugian karena buah sawit yang telah dipanen dan dibawa ke pabrik tidak dapat diterima, bahkan membusuk akibat terlalu lama menunggu giliran di truk antrean.

“Banyak laporan dari petani, sawit mereka tidak ditampung karena pabrik mengutamakan hasil panen sendiri. Ini menyebabkan buah sawit petani membusuk dan tidak laku,” kata Nurchalis.,Kamis 17 April 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Nagan Raya, pada 2022 luas perkebunan kelapa sawit rakyat di wilayah tersebut mencapai 53.151 hektare, dengan produksi sekitar 100.218 ton. Pada 2024, produksi crude palm oil (CPO) di Nagan Raya mencapai 100.217 ton, dengan Kecamatan Darul Makmur dan Tadu Raya tercatat sebagai wilayah penghasil tertinggi.

Namun, dengan hanya 11 pabrik pengolah kelapa sawit yang ada saat ini, kapasitas tersebut dinilai belum memadai untuk menampung seluruh hasil panen petani. Karena itu, Nurchalis menilai penambahan pabrik sangat mendesak untuk mencegah kerugian berulang di tingkat petani.

“Dengan luas lahan yang sangat besar, maka sudah semestinya pabrik pengolah ditambah agar hasil panen tertampung dan ada persaingan sehat harga,” tegasnya.

Selain mendorong penambahan pabrik, DPRA juga menyuarakan pentingnya pembangunan pelabuhan pengiriman CPO di wilayah tersebut. Menurut Nurchalis, pengiriman lewat laut akan lebih ekonomis dan efisien dibandingkan jalur darat menuju Medan yang memakan waktu hingga tiga hari.

“Lamanya perjalanan darat membuat kadar keasaman minyak meningkat dan menyebabkan harga jual dipotong. Jika ada pelabuhan di Nagan Raya, pengiriman akan lebih cepat, biaya lebih murah, dan kualitas CPO tetap terjaga,” jelasnya.

Ia menambahkan, DPRA siap bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk mencari solusi terbaik agar petani dan perusahaan sawit di daerah itu bisa sama-sama untung, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.