BI dan PKK Aceh Besar Gelar Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi

Kegiatan Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi di Kedai Kopi Barika, Kabupaten Aceh Besar (30/10).

LENSAPOST.NET– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi berkolaborasi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Besar, menyelenggarakan kegiatan Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi di Kedai Kopi Barika, Kabupaten Aceh Besar (30/10).

Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 48 peserta ibu PKK ini dibuka oleh Analis Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Bank Indonesia Provinsi Aceh, Daffa Ammarul M. S., serta turut dihadiri oleh Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Besar, Nurul Fazli Syukri S.Ag beserta anggota TP PKK Kabupaten Aceh Besar. Cooking Class dipandu oleh Assistant Executive Chef Hermes Palace Hotel, Chef Muhammad Idris, dengan memasak Ikan Kakap Masak Merah khas Aceh menggunakan bumbu cabai bubuk, bahan pangan lokal yang hemat, bergizi, dan tahan lama.

Dalam sambutannya, Daffa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi efektif dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). “Melalui Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, kami ingin menyampaikan pesan bahwa dalam menghadapi fluktuasi harga pangan, ibu-ibu berperan penting untuk menjalankan solusi—dengan berbelanja bijak, memasak kreatif, dan memanfaatkan bahan lokal secara cerdas,” ujar Daffa.

Ia menjelaskan bahwa pengendalian inflasi pangan merupakan tanggung jawab bersama karena bahan pangan, seperti cabai, bawang merah, dan tomat merupakan komoditas bergejolak (volatile foods) yang sering menyumbang tingginya inflasi di Aceh sehingga perilaku konsumsi dan belanja pangan secara bijak menjadi penting.

Daffa menambahkan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa olahan masakan tidak harus selalu menggunakan cabai segar, tetapi juga bisa menggunakan cabai kering, bubuk, atau pasta, yang hemat, awet, serta tetap sehat dan lezat. Bentuk lain olahan cabai dapat menekan permintaan masyarakat terhadap cabai segar ketika harga naik sehingga hal ini turut menstabilkan harga di pasar.”

Lebih lanjut, Daffa menjelaskan 4 (empat) Langkah Belanja Bijak yang dikampanyekan oleh Bank Indonesia, yakni:
1. Bijak Membeli – belilah sesuai kebutuhan, tidak berlebihan;
2. Bijak Memilih – utamakan pangan lokal dan bumbu olahan yang awet dan hemat;
3. Bijak Konsumsi – hentikan perilaku boros pangan, jangan sampai ada makanan terbuang;
4. Bijak Bertransaksi – Cinta, Bangga, Paham Rupiah, biasakan transaksi non-tunai menggunakan QRIS, yang lebih Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (Cemumuah).

Sementara itu, Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Besar, Nurul Fazli Syukri S.Ag, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia untuk mengedukasi masyarakat, khususnya kaum ibu, melalui kegiatan memasak yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

“Pelaksanaan cooking class ini menjadi dorongan bagi ibu-ibu untuk semakin memahami bagaimana ibu tetap bisa menyajikan masakan lezat, tetapi juga dapat menjadi garda terdepan dalam memelihara stabilitas ekonomi rumah tangga.” ujar Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Besar.

Menurutnya, program Dapur Cerdas Inflasi sejalan dengan Program Pokok PKK, khususnya dalam bidang pangan, kesehatan, dan ekonomi keluarga. Ia mengajak para ibu untuk memulai langkah kecil seperti menanam cabai di pekarangan rumah, membuat stok cabai kering atau bubuk saat harga cabai turun, serta belanja secukupnya dan mendukung produk lokal.

Melalui pendekatan kolaboratif dan edukatif seperti Cooking Class Dapur Cerdas Inflasi, Bank Indonesia Provinsi Aceh dan mitra strategis, terutama ibu PKK terus berupaya membangun kesadaran masyarakat bahwa pengendalian inflasi tidak hanya menjadi peran pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat, termasuk para ibu rumah tangga yang bijak dan kreatif di dapur, dapat turut berkontribusi menjaga kestabilan harga dan ketahanan pangan.