LENSAPOST I PIDIE JAYA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad, resmi melantik Muslem Marzuki sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pidie Jaya.
Pelantikan berlangsung di aula Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Kamis (12/6/2025), bersamaan dengan pelantikan pengurus DPD Tani Merdeka Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh daerah, di antaranya Wakil Bupati Bireuen Razuardi, Dandim 0111/Bireuen, Kapolres Bireuen, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen Mulyadi, tokoh masyarakat, serta perwakilan kelompok tani dari berbagai kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Cut Muhammad menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan potensi pertanian di Pidie Jaya. “Kabupaten ini punya lahan padi, jagung, dan kedelai yang potensial. Ini perlu dikelola dengan kerja sama antarpihak, termasuk pemerintah dan petani,” ujarnya.
Namun, pelantikan tersebut sempat menuai kritik dari beberapa kalangan. Razali, penerima mandat pembentukan DPD sekaligus tercantum sebagai pembina, menyebut bahwa struktur yang dilantik awalnya hanya bersifat sementara dan belum difinalisasi. “Saya tidak diberi tahu bahwa struktur sementara ini akan langsung disahkan dalam SK pelantikan,” ujarnya, Minggu, (15/6/2025)
Menanggapi hal itu, Muslem Marzuki menyatakan keterbukaannya terhadap kritik dan siap memperbaiki kekeliruan secara elegan. “Kami menerima kritik dengan lapang dada. Ini momentum untuk membenahi dan membangun bersama,” kata Muslem.
Ia juga menyatakan komitmen untuk memperkuat kelembagaan petani dan mendorong akses bantuan secara lebih merata. “DPD Tani Merdeka Pidie Jaya harus menjadi wadah perjuangan petani, bukan sekadar struktur simbolik,” tegasnya.
Langkah Muslem mendapat dukungan dari sejumlah tokoh pemerhati pertanian di Pidie Jaya. Ismail dari Bandar Dua menilai Muslem adalah sosok komunikatif yang dibutuhkan petani saat ini. “Ia mampu merangkul semua pihak, termasuk petani kecil,” katanya.
Hal senada disampaikan Fadhlon dari Meureudu. “Muslem punya rekam jejak yang bersih dan semangat kerja nyata di lapangan. Ini penting untuk membangkitkan kepercayaan petani,” ujarnya.
Sementara itu, Abdullah dari Ulim berharap di bawah nakhoda Muslem, DPD Tani Merdeka dapat mengubah paradigma organisasi tani menjadi lebih progresif. “Petani kita butuh advokasi yang kuat dan kepemimpinan yang hadir langsung di sawah, bukan di balik meja,” tegasnya.
Rahmat, tokoh tani dari Bandar Baru, juga menyampaikan optimismenya. Ia yakin Muslem mampu menjembatani kebutuhan petani dengan kebijakan pemerintah. “Kami di tingkat gampong melihat Muslem sering turun langsung ke petani. Ini modal besar untuk memajukan pertanian Pidie Jaya ke depan,” ungkapnya. []