LENSAPOST.NET – Berwisata di arus deras memiliki tantangan sekaligus resiko yang bisa terjadi.
Terutama saat menikmati deras sungai dengan menggunakan perahu karet atau arung jeram.
Ketua Koperasi Jasa Wisata Alam Gayo melalui Humas Koperasi, Mohd Amin mengatakan, saat bermain di alam liar dan arus deras, resiko trouble menjadi hal yang lumrah terjadi.
“Untuk itu, diperlukan SOP yang harus dijalankan dengan baik oleh semua operator arung jeram yang kita kelola, agar resiko itu dapat dimininalisir,” kata Mohd Amin, Rabu 12 Februari 2025.
Saat ada trouble kata dia lagi, maka SOP penangan juga harus diterapkan dan disampaikan kepada wisatawan.
Hal itu dikatakan Modh Amin, menanggapi adanya video yang beredar, saat ada kejadian trouble, dan menimbulkan spekulasi di kalangan netizen.
“Yang harus kita pahami adalah, saat hendak membawa wisatawan, semuanya di breafing, wisatawan juga diberitahu jika terjadi trouble harus ngapain. Begitu juga tim penyelamat (resque), yang sudah stand by di pinggiran sungai,” tegas Amin.
Begitu juga dengan tenaga kesehatan dan perlengkapan medis seperti oksigen dan obat-obatan, juga harus disiapkan oleh operator.
“Karena, saat ada trouble, hal yang terpenting dilakukan adalah menyelamatkan wisatawan. Jika ada yang terluka, maka akan ditangani pihak medis yang sudah disiapkan operator,” terangnya.
Resiko-resiko ini kata Amin, juga harus disampaikan kepada wisatawan diawal sebelum menaiki perahu arung jeram. Dan pihaknya, selalu menyampaikan kemungkinan-kemungkinan itu.
“Jadi wisatawan sudah tau resiko. Tinggal bagaimana kita, meminimalisir resiko-resiko tersebut, sebagaimana yang sudah ada di SOP olah raga yang tergolong ekstreme ini,” tegasnya.
Ia pun menyayangkan, adanya video yang tersebar di media sosial terkait adanya perahu arung jeram yang membawa wisatawan yang terbalik saat mengarung.
Menurutnya, harusnya video tersebut tidak disebar di media sosial yang memunculkan berbagai spekulasi di kalangan netizen.
“Dalam dunia wisata, ada privasi yang harus dijunjung tinggi oleh semua orang. Tidak semua bisa disebar, terlebih saat wisatawan merasa keberatan jika videonya tersebar, hal itu bisa dikenakan kasus pidana,” tegasnya.
Pun begitu, pihaknya terus melakukan evaluasi agar pelayanan kepada wisatawan semakin baik, begitu juga kemungkinan-kemungkinan trouble dapat diminimalisir sekecil mungkin.