LENSAPOST.NET -Bakal Calon Bupati Aceh Tenggara, Pandi Sikel, mengungkapkan visi dan misinya dalam membangun Aceh Tenggara menuju “Leuser Emas 2034”. Dalam kesempatan tersebut, Pandi menjelaskan konsep “Aceh Tenggara Meutuah” yang menjadi dasar dari visi dan misinya.
Hal ini dia paparkan dihadapan Tim Penjaringan kepala daerah DPD Gerindra Aceh di Aula Prabowo Subianto, di Kawasan Lueng Bata, Banda Aceh, Minggu 26 Mei 2024.
Menurut Pandi, “Meutuah” merupakan singkatan dari “Membangun Tempat Sasaran dan Urgensi dengan Anggarannya yang Harmonis”. Pandi berharap konsep ini dapat membawa berkah bagi Aceh Tenggara yang akhir-akhir ini sering dilanda musibah. Ia menegaskan bahwa pembangunan yang tepat sasaran dan harmonis sangat penting untuk memajukan daerah tersebut.
Pandi mengungkapkan bahwa pembangunan yang dilakukan harus mencakup infrastruktur dan non-infrastruktur. Meski sudah banyak program pembangunan yang berjalan, Pandi menilai banyak yang belum tepat sasaran. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan harus memiliki urgensi dan prioritas yang jelas.
Salah satu fokus utama Pandi adalah alokasi anggaran yang tepat dan merata. Ia menyoroti bahwa banyak dinas, kecamatan, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki anggaran minim, bahkan ada yang tidak mendapatkan anggaran sama sekali. Menurutnya, setiap institusi yang dibentuk oleh pemerintah harus mendapatkan dukungan anggaran yang memadai agar dapat berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Bahkan ada BUMD yang anggarannya 0 sama sekali,”kata Pandi.
Selain itu, Pandi menekankan pentingnya keharmonisan di Aceh Tenggara yang memiliki keragaman etnis dan agama. Dengan 11 etnis berbeda dan agama yang bervarias.
Ia berkomitmen untuk menciptakan keadilan sosial dan keseimbangan tanpa ada pihak yang dianakemaskan atau ditinggalkan.
Pandi mencontohkan bahwa di Aceh Tenggara, suku Alas merupakan mayoritas dengan hampir 50% populasi, diikuti oleh suku Batak yang mayoritasnya non-muslim dengan sekitar 25%, dan suku Gayo yang mencapai 20%. Ia menekankan pentingnya saling menghormati antaragama dan etnis, serta mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad memimpin dengan adil tanpa diskriminasi.
Dalam penutupannya, Pandi berharap dengan visi dan misi yang jelas, Aceh Tenggara bisa berkembang menjadi daerah yang makmur, adil, dan harmonis menuju tahun 2034. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berjuang mewujudkan cita-cita ini demi kemajuan Aceh Tenggara.
Ketua Tim Penjaringan, Nasrul Sufi, menyampaikan bahwa dari total 60 calon yang telah mendaftar di Tim Penjaringan seluruh Aceh, 26 di antaranya sudah menyampaikan visi dan misi mereka. Proses penyampaian ini akan berlanjut hingga batas akhir pada tanggal 15 Juni 2024.
“Hingga hari ini, 26 calon sudah menyampaikan visi dan misi mereka, termasuk yang menyampaikan hari ini. Proses ini akan dilanjutkan besok hingga batas akhir penyampaian pada 15 Juni,” ujar Nasrul.