LENSAPOST.NET I BIREUEN -Sosok Guru yang bermutu merupakan guru yang mampu memahami problem peserta didik, mampu menyelesaikan masalah, dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.
“Dinamika dunia pendidikan tidak istilah ada peserta didik yang bodoh, hanya siswa yang belum mendapatkan pendampingan dari guru yang mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan individu siswa,” ungkap Abdul Hamid, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bireuen dalam materi yang disampaikannya di acara yang bertajuk “Pembuatan Bahan Ajar Menggunakan Canva dan AI,”yang dilaksanakan di Laboratorium SMAS Muslimat Samalanga, Kamis, 5 September 2024
Tokoh pendidikan kota santri Bireuen kelahiran Kembang Tanjung Pidie itu menyebutkan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang efektif, menarik, dan sesuai dengan perkembangan teknologi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para guru dengan keterampilan dalam memanfaatkan aplikasi Canva dan teknologi kecerdasan buatan (AI) guna menciptakan bahan ajar yang kreatif, interaktif, dan menarik bagi siswa,” ulasnya.
Abdul Hamid menambahkan teknologi ini diharapkan dapat mempermudah proses penyampaian materi pembelajaran serta mendorong kreativitas guru dalam merancang media pembelajaran dan menekankan pentingnya peran guru dalam memahami potensi dan problematika siswa.
Lebih lanjut Andul Hamid menambahkan guru yang berkualitas adalah mereka yang mampu memahami problematika siswa, memberikan solusi, serta mengembangkan kompetensi yang ada pada diri siswa.
“Tentunya dengan pelatihan ini, para guru diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi modern, sehingga proses pembelajaran bisa lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkapnya
Abdul Hamid menjelaskan sosok guru yang bermutu adalah guru yang mampu memahami problem peserta didik, mampu menyelesaikan masalah, dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Menurutnya, tidak ada peserta didik yang bodoh, hanya siswa yang belum mendapatkan pendampingan dari guru yang mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan individu siswa.
“Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan suasana belajar yang efektif, menarik, dan sesuai dengan perkembangan teknologi,” sambungnya
Mantan Kacabdindik Sabang itu berharap dengan mengikuti pelatihan ini, para guru diharapkan semakin terbuka terhadap inovasi dalam dunia pendidikan dan mampu mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
“Hal ini juga sejalan dengan visi SMA Swasta Muslimat Samalanga untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital,” paparnya.
Abdul Hamid di akhir paparannya berharap dengan adanya pelatihan ini yang merupakan salah terobosan brilian nakhoda SMAS Muslimat Samalanga untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era digital dimanfaatkan sebaik mungkin. []