Dayah Putri Muslimat Samalanga: Menapaki Jejak Baru dengan SK Satuan Pendidikan Muadalah

LENSAPOST.NET I BIREUEN – Di tengah dinamika pendidikan berbasis pesantren yang terus berkembang, Dayah Putri Muslimat Samalanga telah mencatat sejarah penting dalam perjalanannya. Berlokasi di Gampong Putoh, kawasan kota santri Samalanga, lembaga pendidikan ini secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) untuk jenjang Wustha (setara SMP/MTs) dan Ulya (setara SMA/MA).

Pencapaian ini menjadi tonggak baru dalam upaya mengintegrasikan pendidikan berbasis kitab kuning yang khas pesantren dengan pengakuan formal dari pemerintah. SK tersebut diserahkan dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) Salafiyah, yang digelar di Dayah Ma‘hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah Masjid Raya (MUDI Mesra), Bireuen, pada 17-19 Januari 2025.

Dalam momen bersejarah ini, Tgk. H. Muhammad Hunaifi, S.Sos menerima langsung SK untuk jenjang Wustha, sementara SK untuk jenjang Ulya diserahkan kepada Tgk. Ahmad Tajul Fuzari, yang menjadi Kepala Muadalah di masing-masing tingkatan.

Tgk. Ahmad Tajul Fuzari, dalam wawancara dengan, Senin (20/1), menegaskan bahwa penerimaan SK ini adalah bukti pengakuan terhadap upaya Dayah Putri Muslimat Samalanga dalam mempertahankan tradisi pendidikan berbasis kitab kuning sambil merespons kebutuhan zaman.

“SK ini merupakan pengakuan resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga memberikan amanah besar bagi kami. Dengan pengakuan ini, peluang bagi santriwati untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi semakin terbuka lebar. Ini adalah langkah besar untuk memadukan tradisi dengan inovasi pendidikan modern,” jelasnya.

Menurut Tgk. Ahmad, pencapaian ini menegaskan posisi strategis Dayah Putri Muslimat Samalanga dalam mencetak generasi muslimah yang unggul dalam pengetahuan dan memiliki akhlak mulia. Ia berharap keberhasilan ini akan mendorong santriwati untuk tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman sambil menghadapi tantangan zaman.

Kerja Kolektif di Balik Keberhasilan

Sementara itu, Tgk. H. Muhammad Hunaifi mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras bersama seluruh elemen dayah.

“Keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Ini adalah hasil dari kolaborasi para pimpinan, guru, santriwati, dan masyarakat. Terutama kami berterima kasih kepada pimpinan dayah seperti Abah H. Tu Ahmadallah, Abi Muhajir selaku Sekretaris Yayasan, Dr. Tgk. Muhammad Aminullah, MA yang bertugas sebagai operator, serta dewan guru lainnya yang telah berkontribusi secara luar biasa,” tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa pencapaian ini membawa tanggung jawab besar bagi Dayah Putri Muslimat Samalanga untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.

“Kami dihadapkan pada tantangan untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum secara lebih efektif, sehingga santriwati tidak hanya siap bersaing secara akademis tetapi juga tetap menjaga nilai-nilai religius yang menjadi identitas pesantren,” tambahnya.

Dari Tradisi ke Modernisasi: Wajah Baru Pendidikan Dayah

Penerimaan SK ini tidak hanya menjadi pengakuan formal, tetapi juga menjadi simbol transformasi pendidikan pesantren di Aceh. Pendidikan Muadalah, yang kini diakui secara resmi oleh Kementerian Agama, menawarkan pendekatan integratif.

Sistem ini memungkinkan pesantren untuk mempertahankan tradisi kajian kitab kuning yang mendalam, sambil memberikan akses kepada santri untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas, baik di dalam maupun luar negeri.

Tgk. Ahmad Tajul Fuzari menjelaskan bahwa sistem ini memberikan fleksibilitas dan pengakuan formal yang sangat dibutuhkan oleh pesantren dalam menghadapi dinamika pendidikan modern.

“Muadalah memungkinkan santriwati kami untuk tetap mendalami kitab kuning sambil mendapatkan akses pendidikan yang diakui secara formal. Dengan demikian, mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi, baik berbasis agama maupun umum,” ujarnya.

Keberhasilan ini juga membawa semangat baru bagi Dayah Putri Muslimat Samalanga untuk terus melangkah lebih jauh. Dengan pengakuan resmi ini, dayah tersebut semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan Islami yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi.

“Momentum pasca penerimaan SK Muadalah ini memberikan motivasi baru bagi kami untuk terus berbenah. Kami tidak hanya ingin diakui, tetapi juga ingin memberikan kontribusi nyata dalam membangun generasi penerus bangsa yang religius dan berilmu,” ujar Tgk. H. Muhammad Hunaifi.

Dayah ini juga berharap keberhasilan mereka akan menginspirasi dayah-dayah lain di Aceh untuk mengikuti jejak serupa dalam mengembangkan pendidikan berbasis tradisi Islami yang diakui secara formal.

Santriwati sebagai Agen Perubahan

Sebagai lembaga pendidikan yang berfokus pada pemberdayaan santriwati, Dayah Putri Muslimat Samalanga menempatkan pendidikan akhlak sebagai inti dari proses belajar. Menurut Tgk. Ahmad Tajul Fuzari, santriwati tidak hanya dididik untuk menjadi cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, sehingga mereka mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.

“Kami ingin santriwati kami tidak hanya menjadi lulusan yang pandai, tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Mereka harus siap menghadapi tantangan global sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip Islami,” tegasnya.

Dayah Putri Muslimat Samalanga kini berdiri di persimpangan antara tradisi dan modernisasi. Dengan pengakuan formal yang telah diterima, dayah ini memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam pendidikan Islami berbasis pesantren yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

Tgk Muhammad Hunaifi  berharap bahwa keberhasilan ini akan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus mendukung perkembangan pendidikan pesantren di Aceh dan Indonesia secara umum.

“Kami berharap pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh dayah di Aceh untuk terus bergerak maju. Pendidikan Islam harus terus menjadi benteng nilai-nilai keislaman sekaligus menjadi solusi atas tantangan global,” tutup Tgk. H. Muhammad Hunaifi.

Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, Dayah Putri Muslimat Samalanga siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah, membawa tradisi pendidikan pesantren ke level yang lebih tinggi. []