Kalaksa BPBD Agara Nazmi Desky Bungkam

Kalaksa BPBD Agara, Nazmi Desky [Medsos]

*Terkait Proyek Rekonstruksi Perkuatan Tebing Sungai Lawe Bulan Tahun 2023

LENSAPOST.NET – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Nazmi Desky, memilih bungkam terkait proyek rekonstruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan di Desa Pulo Peding, Babussalam, yang dianggarkan pada tahun 2023 dan saat ini terancam roboh.

Sikap bungkam Nazmi Desky terbukti ketika beberapa pertanyaan dari wartawan lensapost.net tidak dijawab olehnya pada Minggu (26/5/2024). Pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada Kalaksa BPBD tersebut telah dibaca, namun tidak ada tanggapan yang diberikan.

Hingga berita ini dikirim ke meja redaksi pada Senin (27/5/2024), Kalaksa BPBD Aceh Tenggara Nazmi Desky belum memberikan keterangan resmi terkait masalah ini.

“Seharusnya, sebagai seorang yang menjabat sebagai Kalaksa BPBD, beliau bisa menjelaskan kepada publik mengenai proyek rekonstruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan di Desa Pulo Peding yang saat ini menjadi perbincangan masyarakat,” ungkap salah seorang warga Aceh Tenggara yang enggan disebutkan identitasnya.

“Agar pandangan masyarakat tetap positif, alangkah baiknya jika Kalaksa BPBD tidak menutup diri,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (26/5/2024), masyarakat Aceh Tenggara terus mempertanyakan kualitas proyek rekonstruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan di Desa Pulo Peding, Babussalam, yang dianggarkan pada tahun 2023 dengan nilai HPS sebesar Rp. 1,7 miliar. Proyek tersebut saat ini terancam roboh.

“Dengan kondisi dinding tembok yang terancam roboh, dapat dipastikan proyek tersebut hanya menunggu debit air sungai yang tinggi untuk roboh ke dasar sungai,” ungkap Yusuf, seorang warga setempat.

Menurut Yusuf, proyek rekonstruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan di Desa Pulo Peding, Babussalam diharapkan dapat berfungsi sebagai pelindung lahan pertanian dan pemukiman warga dari terjangan air sungai saat debit air tinggi. Namun, harapan itu seakan sia-sia melihat kondisi dinding tembok penahan yang baru saja selesai dikerjakan sudah patah.

“Seharusnya dengan nilai proyek yang terbilang cukup Fantastis itu pekerjaan tersebut sudah di rancang mampu menahan terjangan debit air yang tinggi,”jelasnya.

DONI PIOS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *