LENSAPOST.NET -Perayaan 17 Agustus tahun ini diisi oleh siswa SLB TNCC dengan lomba kemerdekaan dan keikutsertaan dalam pawai budaya bersama seluruh sekolah yang ada di kota Banda Aceh dari jenjang SD sampai SMA/SMK.
Kegiatan lomba kemerdekaan pada 16 Agustus diketuai oleh Nurliza, S.Pd dan diselenggarakan dalam bentuk lomba pacu karung, bawa kelereng, makan kerupuk dan tarik tambang yang diikuti hampir seluruh siswa didampingi guru.
Turut hadir volunteer dari PRISB USK sekaligus mensupport hadiah untuk semua pemenang lomba.
Selain itu Dengan dukungan para orang tua 60 orang terdiri atas siswa disabilitas dan guru/tendik SLB TNCC juga turut meramaikan pawai budaya yang berlangsung pada Minggu,18 Agustus 2024 diikuti sekitar 4.600 peserta dari berbagai sekolah di jenjang SD sampai SMA di kota Banda Aceh berlangsung sangat meriah.
Adapun rute pawai dimulai dari taman ratu Safiatuddin menuju kantor gubernur Aceh, lalu berputar menuju ke simpang Jambo tape dan finish di kantor Dispora Aceh dengan jarak kurang lebih 4,25 Km. Adapun siswa SLB TNCC yang diikutsertakan mengenakan beragam baju adat seperti pakaian adat Aceh, Jawa, Padang, Papua, Gayo serta pakaian profesi seperti chef, guru, pilot, dokter, perawat, tentara dan ustadz.
Liwaul Hamdi, S.Pd sebagai Koordinator lapangan mengatakan bahwa acara ini sudah kali kedua diikuti oleh peserta dari SLB TNCC. Persiapan di tahun ini lebih optimal baik dari pendaftaran yang lebih cepat sehingga bisa mendapatkan nomor undian 006 yang mendukung perjalanan yang lebih cepat dimulai selain cuaca yang berawan. “Peserta mampu menyelesaikan perjalanan pawai dengan baik”, ujarnya.
Sementara itu Waka kesiswaan Eva Yulita, S.Sos.I juga menyampaikan bahwa keikutsertaan siswa/i SLB TNCC ini adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk tampil di tengah masyarakat. Selain itu diharapkan juga dapat menumbuhkan nilai-nilai pancasila dan seragam merah putih menjadi ciri khas SLB TNCC yang membawa peserta dalam rasa nasionalisme yang tinggi.
Kepala SLB TNCC DM. Ria Hidayati, S.Psi.,M.Ed yang ikut serta sepanjang rute pawai budaya ini menyampaikan bahwa sebagai sekolah penggerak perlu mengikutsertakan warga sekolah dalam kegiatan di masyarakat sehingga kehadiran siswa disabilitas dapat diketahui khalayak ramai berikut beragam potensi yang dimiliki.
“Penting untuk menyampaikan pesan positif dari kondisi siswa disabilitas ini melalui aksi nyata di masyarakat. Selama ini siswa telah dikenalkan beragam budaya melalui pelajaran PKN dan Mulok namun senang sekali hari ini bisa langsung melihat siswa dengan pakaian beragam budaya di barisan tertib dan penonton sangat antusias menyambut siswa kami sepanjang rute pawai dengan sapaan halo, lambaian tangan, tepuk tangan dan ucapan-ucapan baik” ujarnya.
Besar harapan di tahun berikutnya siswa SLB TNCC dapat kuota lebih banyak lagi sehingga partisipasi lebih meningkat. Kostum pawai juga harus divariasikan lagi sesuai budaya di sekolah sehingga pesan bahkan positif tentang kegiatan di SLB TNCC dapat diketahui masyarakat melalui peragaan kostum pawai. SLB lain juga kiranya dapat berpartisipasi agar masyarakat semakin dapat menerima anak disabilitas dengan penerimaan dan pemberdayaan lebih baik.