LENSAPOST.NET– Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRK Bener Meriah, Senin (24/3/2025).
Mereka menuntut Badan Kehormatan DPRK segera memproses anggota dewan berinisial SM yang diduga terlibat dalam skandal video call sex (VCS).
Massa membentangkan spanduk bertuliskan “Berhentikan Oknum DPRK Skandal VCS” dan meminta Ketua DPRK serta PKS untuk mencopot SM dari jabatannya.
Koordinator aksi, Heru Ramadhan, menegaskan bahwa tuntutan ini bertujuan menjaga moral Kabupaten Bener Meriah. “Kami sudah menyerahkan laporan ke Badan Kehormatan Dewan dan akan ditindaklanjuti pada Rabu (26/3/2025),” ujarnya.
Dalam audiensi dengan tujuh anggota DPRK, massa kecewa karena beberapa pihak, termasuk Ketua Partai PKS dan Ketua MPU, tidak hadir. Sempat terjadi ketegangan karena SM juga tidak dihadirkan.
Sebelumnya Ketua DPRK Bener Meriah, M Saleh, menyatakan belum memastikan kebenaran video tersebut. “Jika video direkam setelah SM menjabat, maka ada sanksi. Jika sebelum, maka tidak terkait dengan DPRK,” jelasnya.
Sementara itu, SM mengklaim kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan sejak Agustus 2024. Ia menyebut dirinya sebagai korban dan telah memiliki bukti perdamaian. Namun, surat kesepakatan yang dibuat tidak ditandatangani pihak berwenang.