LENSAPOST. NET I NASIONAL– Syamsiah Ismail, seorang Pengawas SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lhokseumawe, berhasil meraih penghargaan bergengsi di tingkat ASEAN. Ia menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas kontribusi dan dedikasinya dalam memajukan dunia pendidikan serta sastra di tingkat lokal hingga internasional.
Penghargaan ini diserahkan dalam sebuah acara megah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Minggu, (22/12/2024). Acara ini dihadiri oleh para tokoh pendidikan, sastrawan, dan pejabat ASEAN, termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Syamsiah Ismail dikenal sebagai sosok inspiratif dalam dunia pendidikan dan literasi. Lahir di Gandapura, Bireuen, pada 12 April 1969, ia memiliki segudang prestasi dan kontribusi yang luar biasa. Dengan latar belakang pendidikan Magister Bahasa dan Sastra Indonesia, Syamsiah aktif sebagai pelatih, narasumber, dan pembina dalam berbagai kegiatan literasi dan seni.
Beberapa prestasi gemilang yang telah diraihnya, antara lain:Duta Aceh dalam Lomba Karya Ilmiah (LKI) di Yogyakarta, Pembina siswa juara nasional Lomba Cipta dan Baca Puisi pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)., uara menulis di ajang Gerakan Literasi Nasional Kemdikbud pada tahun 2008, 2017, dan 2018, Juara menulis yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh pada 2019 dan 2023.
Saat menerima penghargaan, Syamsiah mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur atas apresiasi ini. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi saya dan generasi muda Aceh untuk terus berkarya dan melestarikan budaya melalui literasi,” ujar Syamsiah.
Ia juga mengajak seluruh pendidik dan siswa di Aceh untuk menjadikan literasi sebagai bagian penting dari kehidupan. Menurutnya, dengan berkarya melalui sastra dan pendidikan, generasi muda dapat membawa nama daerah hingga ke kancah internasional.
Menginspirasi Banyak Pihak
Guru Besar Universitas Maritim Raja Haji (UMRAH), Prof. Dr. Abdul Malik, menyampaikan apresiasinya kepada Syamsiah. “Prestasi ini membuktikan bahwa pendidikan dan sastra dapat menjadi jembatan untuk mengharumkan nama bangsa di tingkat ASEAN. Semoga ini menjadi inspirasi bagi banyak orang,” tuturnya.
Penghargaan MURI tingkat ASEAN ini juga menjadi pengakuan atas pentingnya pelestarian budaya dan sastra di tengah modernisasi. Sebagai pengawas pendidikan yang berprestasi, Syamsiah Ismail membuktikan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat memberikan dampak besar bagi generasi penerus bangsa.
Dengan penghargaan ini, Syamsiah berharap semakin banyak guru dan pengawas pendidikan di Aceh yang terpacu untuk berkarya dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia literasi dan pendidikan. “Selagi ada kesempatan, mari terus berkarya untuk bangsa,” pesannya.