NEWS  

Aceh Tumbuh Stabil, Aman dan Nyaman untuk Wisata dan Investasi

Potensi Alam Wisata Bahari Gampong Meunasah Balee, Lampuuk, Kecamatan Lhoknga Aceh Besar, Kamis (12/6/2025). FOTO/ DOK MC ACEH BESAR

LENSAPOST.NET – Provinsi Aceh terus menunjukkan kinerja ekonomi yang positif sekaligus memperkuat citranya sebagai daerah yang aman dan nyaman untuk berwisata serta berinvestasi.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, perekonomian daerah ini tumbuh 4,46 persen (y-on-y) pada Triwulan III tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Aceh terutama ditopang oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 7,78 persen, menandakan geliat sektor pariwisata yang semakin bergairah.

Sementara dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 4,85 persen, mencerminkan meningkatnya daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi lokal.

“Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Aceh terus bergerak ke arah positif, dengan sektor-sektor produktif dan jasa mengalami peningkatan signifikan,” ujar Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, di Banda Aceh, Selasa (5/11).

Selain itu, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Aceh tumbuh 1,71 persen, didorong oleh Lapangan Usaha Konstruksi yang melonjak 9,05 persen, serta investasi fisik melalui Pembentukan Modal Tetap Bruto yang naik 4,56 persen.

Hal ini menunjukkan optimisme pelaku usaha terhadap prospek investasi di provinsi paling barat Indonesia ini.

Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh menunjukkan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih menjadi penopang utama dengan kontribusi 32,03 persen, diikuti Perdagangan Besar dan Eceran (14,97 persen), Administrasi Pemerintahan (8,61 persen), Konstruksi (8,51 persen), dan Transportasi serta Pergudangan (7,04 persen).

Kombinasi antara sektor primer dan jasa tersebut membentuk 71,16 persen dari total perekonomian Aceh, menandakan keseimbangan antara potensi sumber daya alam dan aktivitas ekonomi modern.

Dengan kontribusi 4,90 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera, Aceh juga menunjukkan peran yang kian penting di tingkat regional.

Tidak hanya di bidang ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh juga mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2025, IPM Aceh mencapai 76,23, naik dari 73,29 pada tahun 2020. Rata-rata pertumbuhan IPM selama lima tahun terakhir tercatat 0,79 persen per tahun.

Seluruh dimensi penyusun IPM, seperti pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat, mengalami peningkatan. Rata-rata Lama Sekolah naik 3,22 persen, sedangkan Umur Harapan Hidup meningkat 0,38 persen.

Kini, tidak ada lagi kabupaten/kota di Aceh yang berstatus IPM rendah atau sedang. Sebanyak 19 daerah telah mencapai kategori tinggi, sementara empat kota—Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, dan Sabang—telah masuk kategori sangat tinggi. Kota Banda Aceh menempati posisi tertinggi dengan IPM 89,55, disusul Kota Lhokseumawe dan Sabang.

Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kualitas manusia yang meningkat menjadi modal penting bagi Aceh untuk menarik investasi dan wisatawan. Pemerintah daerah juga terus memperkuat infrastruktur, menjaga stabilitas keamanan, serta mempromosikan Aceh sebagai destinasi unggulan di barat Indonesia.

Sektor pariwisata mulai menunjukkan tren positif, didorong oleh keindahan alam seperti Sabang, Takengon, dan pesisir barat-selatan Aceh, serta nilai-nilai budaya dan religi yang kuat. Peningkatan kunjungan wisatawan berdampak langsung pada sektor kuliner, transportasi, dan akomodasi.

Sementara itu, geliat investasi mulai terlihat di sektor energi, perikanan, dan pertanian modern. Dukungan iklim usaha yang kondusif membuat banyak pelaku usaha menaruh kepercayaan untuk menanam modal di Aceh.

Dengan kondisi ekonomi yang terus membaik, pembangunan manusia yang meningkat, dan suasana sosial yang kondusif, Aceh kini tampil sebagai daerah yang aman, nyaman, dan prospektif untuk wisata serta investasi.

Komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan tata kelola ekonomi yang transparan dan inklusif menjadi kunci agar pertumbuhan ini terus berkelanjutan.

“Pembangunan manusia di Provinsi Aceh menunjukkan tren peningkatan yang konsisten,” tutur Tasdik Ilhamudin menutup keterangannya.

DPMPTSP Aceh Raih IKM 90,19, Layanan Sangat Baik

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh kembali mencatatkan hasil memuaskan dalam pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) periode bulan Oktober 2025. Berdasarkan hasil rekapitulasi, DPMPTSP Aceh memperoleh nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 90,19 dengan kategori mutu layanan A (Sangat Baik).

Survei yang dilakukan terhadap 15 responden dari berbagai latar belakang pendidikan dan jenis kelamin ini menunjukkan bahwa pelayanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DPMPTSP Aceh mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat dan pengguna layanan.

Dalam survei tersebut, unsur pelayanan Tarif memperoleh nilai tertinggi dengan skor 96,67, diikuti unsur Pengaduan sebesar 95,00, serta unsur Persyaratan dan Prosedur yang masing-masing memperoleh nilai 90,00. Adapun unsur Jangka Waktu mencatat nilai terendah yakni 85,00, namun tetap berada dalam kategori “Baik”.

Kepala DPMPTSP Aceh, Marwan Nusuf, B.HSc., M.A., menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang telah bekerja menjaga kualitas pelayanan publik. “Hasil ini mencerminkan komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan transparan kepada masyarakat, khususnya para pelaku usaha dan investor,” ujarnya.

Selain itu, hasil SKM juga menampilkan IKM berdasarkan sektor layanan informasi, pengaduan, dan pendampingan, dengan rincian:
•ESDM: 85,56 (Baik)
•Pendidikan dan Kebudayaan: 91,32 (Sangat Baik)
•Kesatuan Bangsa dan Politik: 94,44 (Sangat Baik)
•Transportasi: 100,00 (Sangat Baik)

Dari hasil tersebut, terlihat bahwa seluruh sektor layanan berada pada kategori Baik hingga Sangat Baik, menunjukkan kepuasan tinggi terhadap kinerja pelayanan DPMPTSP Aceh.

Pelaksanaan survei dilakukan sejak 1 hingga 31 Oktober 2025, dan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menilai tingkat kepuasan pengguna layanan serta memperkuat sistem pelayanan publik yang efektif, cepat, dan akuntabel di lingkungan DPMPTSP Aceh.