2 Kelompok Relawan Anies dan Ganjar Merapat ke Prabowo

Konferensi Pers TKN Prabowo-Gibran terima dukungan dari relawan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jl. Sriwijaya 16, Jaksel, Jumat (12/1/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan.
Konferensi Pers TKN Prabowo-Gibran terima dukungan dari relawan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jl. Sriwijaya 16, Jaksel, Jumat (12/1/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan.

LENSAPOST.NET – Kelompok Relawan Turun Tangan dan kelompok Sahabat Ganjar putar haluan merapat ke capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Relawan Turun Tangan adalah kelompok sukarelawan yang diinisiasi oleh capres nomor urut 01, Anies Baswedan, saat ia masih menjabat sebagai Mendikbud di tahun 2015 lalu.

Namun, menurut Ketum Relawan Aktivis Turun Tangan, Khoirul Mujahid, gerakan ini kemudian dijadikan bagian dari politik praktis untuk menyukseskan Anies tanpa ada kesepakatan lebih dulu. Akhirnya, ia dan sejumlah relawan lainnya memutuskan untuk pindah haluan dan mengubah nama menjadi Jenderal Muda 08 usai debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar Minggu (7/1) lalu.

“Bapak Prabowo diserang habis-habisan bahkan mungkin banyak yang bilang juga ini secara personal yang tidak ada kaitannya dengan apa yang menjadi fokus utama dalam debat capres sehingga kita lihat, pada merendahkan Prabowo ya, meng-underestimate posisinya Bapak Prabowo untuk menonjolkan pribadinya jauh lebih baik ketimbang Pak Prabowo,” ucap Khoirul di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (12/1).

“Nah, itu mungkin bagi kami adalah sikap-sikap yang kurang etis, apalagi dilakukan oleh sosok yang kita kenal mungkin intelektual, ada cara lain, ada cara yang jauh lebih bijak untuk bagaimana mempromosikan dirinya menjadi presiden RI,” lanjutnya.

Sementara itu inisiator Gerakan Turun Tangan di Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi, mengaku ia sebenarnya sudah mendukung Anies sejak Konvensi Partai Demokrat 2014 lalu. Sampai akhirnya, beberapa orang di Gerakan Turun Tangan mulai memaksakan anggotanya untuk mendukung Anies.

Akhirnya, kata Sanghyang, ia memutuskan untuk mendukung Prabowo yang ia anggap sebagai orang baik. Ia lalu menyinggung soal narasi yang kerap dilontarkan petinggi Relawan Turun Tangan, “jangan pernah menyakiti orang baik.”

“Saya kasih contoh Pak Prabowo pernah memberikan, salah satunya saja pernah memberikan bantuan senilai Rp 3 Miliar lebih, ini salah satu saja di Lombok tanpa beliau mau disebutkan sebagai penyumbangnya,” ucap Sanghyang.

“Memang mungkin secara kendaraan Pak Prabowo tidak pintar untuk berdialektika, tetapi kami melihat Pak Prabowo melakukan baktinya kepada negeri ini dengan baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketum Sahabat Ganjar Pranowo, Ahmad Muchdor Ihsan atau Gus Muchdor, menjelaskan awalnya ia memang mendukung Ganjar Pranowo. Bahkan, kata Gus Muchdor, mereka sudah menghabiskan Rp 2,2 miliar selama dua tahun terakhir untuk mengusung Ganjar.

“Banyak yang terus pertanyaannya mungkin panjang semua kalian semua tanya kenapa SGP menarik dukungan karena kita, kami, ketua umum SGP dan seluruh jajaran pengurus se-Indonesia, merasa kita sudah diinjak-injak harga diri kita. Itu alasan kenapa SGP kita bubarkan dan kita menarik dukungan dari Ganjar Pranowo,” ucap Gus Muchdor.

SGP, kata Gus Muchdor, kemudian membentuk organisasi baru bernama Barisan Santri Indonesia. Setelah SGP bubar, banyak relawannya yang bertanya arah angin organisasi tersebut.

“Akhirnya saya silaturahmi seseorang Ulama di Kabupaten Demak tepatnya di kecamatan Guntur Kabupaten Demak Jawa Tengah yang bernama Kyai Haji Asrofi. Kemudian saya matur kepada beliau apa yang saya alami, apa yang saya hadapi, kemudian beliau mengatakan dengan kemampuan insting batiniahnya kabar dari langit mengatakan panjenengan gabung saja ke 02,” tutur Gus Muchdor. [Kumparan]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *