ACEH  

Siswa SD Menunggu Kirab Obor PON Berjam-jam di Bawah Terik Matahari

penyambutan Api PON XXI

LENSAPOST.NET – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah menginstruksikan siswa-siswa sekolah untuk terlibat dalam penyambutan dan pelepasan Obor Kirab Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024. Instruksi ini dibuktikan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Shubandy, AP, M.Si.

Surat tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Kantor Kementrian Agama Aceh Tengah dan Kepala Kwarcab Pramuka Kabupaten Aceh Tengah.

Surat tersebut menyampaikan bahwa penyambutan Kirab Obor PON akan dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 4 September 2024. Adapun rute kirab akan melintasi tiga kecamatan, yaitu Kebayakan, Bebesen, dan Lut Tawar. Pihak sekolah dan madrasah di bawah naungan masing-masing instansi diwajibkan untuk mengirimkan siswa mereka sebagai bagian dari barisan penyambutan.

Dalam surat tersebut juga ditegaskan bahwa setiap siswa wajib mengenakan seragam resmi sekolah atau madrasah, sementara anggota pramuka diwajibkan mengenakan seragam lengkap beserta atribut pramuka. Selain itu, setiap siswa dan anggota pramuka diwajibkan membawa bendera merah putih berukuran 10 x 20 cm sebagai bentuk dukungan terhadap perhelatan nasional ini.

Berdasarkan pantauan LensaPost, Selasa 3 September 2024, ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) yang masih berusia di bawah umur harus menunggu kedatangan Api Obor Pekan Olahraga Nasional (PON) selama lebih dari dua jam di pinggir jalan. Para siswa ini mulai menunggu sejak pukul 14:20 WIB hingga 17:00 WIB.

Dengan membawa bendera merah putih kecil, para siswa terpaksa duduk di tanah dan di bahu jalan di bawah panas terik matahari. Keterlambatan ini diduga disebabkan oleh jadwal kirab Api PON yang tidak sesuai dengan rencana awal, molor hingga satu jam lebih dari yang dijadwalkan.

Menurut jadwal, Api Obor PON seharusnya tiba pada pukul 15:30 hingga 15:40 WIB, dan tim estafet pembawa Api PON seharusnya sudah tiba di halaman gedung UPTD PKB (KIR) Dinas Perhubungan Aceh Tengah. Namun, perkiraan ini meleset jauh dari ekspektasi panitia PON Aceh-Sumut.

Keterlambatan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi para siswa yang harus menunggu di bawah terik matahari tanpa perlindungan yang memadai. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari panitia terkait penyebab pasti keterlambatan tersebut. [Rahmat]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *