Simeulue Punya Spot Surfing Berkelas Internasional

Peselancar menjajal ombak di Simeulue. (Foto: Dani Randi)

LENSAPOST.NET– Berbicara soal potensi wisata di Kabupaten Simeuleu, seolah tak pernah habis. Selain pantai-pantainya yang eksotis, ternyata di pulau ini memiliki potensi atraksi wisata berupa surfing yang sangat menjanjikan.

Salah satunya berada di Pantai Matanurung di Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, Aceh, menyimpan pesona wisata bahari yang mengagumkan. Dikenal bukan hanya dari hasil lautnya berupa lobster, namun tempat ini menjadi idaman peselancar dunia.

Pantai Matanurung menjadi salah satu tempat wisata di Aceh karena karakter ombak lautnya yang berbatasan langsung dengan samudra lepas, hingga menghasilkan ombak bergulung panjang (long tube barrels) yang sangat dicari para peselancar dunia.

“Pantai Matanurung dan Nancala itu yang paling dominan, kalau wisatawan mancanegara datang pasti kesitu untuk surfing,” kata seorang pemandu wisata di Simeuleu, Muhammad Razi, beberapa waktu lalu.

Untuk ketinggian ombak, kata dia, di Pantai Matanurung bisa mencapai empat meter. Ombak yang bagus untuk berselancar dari bulan Agustus hingga Desember.

Ia menyebutkan, rata-rata wisatawan mancanegara yang datang berasal dari Negara Australia, Finlandia, Amerika dan beberapa negara Eropa lainnya.

“Pengunjung dari Mancanegara selalu ada, rata-rata sekitar puluhan orang wisman setiap bulan datang untuk berselancar, “ujarnya.

Apalagi sebagian bibir pantainya ditumbuhi karang yang sudah mati. Dari bibir pantai, jarak untuk menemukan ombak yang bagus sekitar 100 meter. Disekitar pantai ini juga sudah ada resort milik warga setempat dan tempat penginapan.

Selain Pantai Matanurung, Pulau Simeulue juga memiliki lokasi strategis lain untuk berselancar yakni pantai Busung, Alus-alus, Salur, La’ayon, Pulau Batu Berlayar, Pulau Mincau, dan Pulau Teupah.

Bagi pengunjung yang tidak bisa berselancar juga bisa menikmati keindahan laut dengan snorkling. Selain ombak dan keindahan laut, para peselancar dan pengunjung lainnya akan dimanjakan dengan panorama alam yang luar biasa di Pulau Simeulue.

Untuk menuju ke Pulau Simeulue pengunjung bisa menempuh menggunakan jalur darat, laut dan udara. Jika menggunakan pesawat terbang, pengunjung bisa menuju ke Medan lalu ke Sinabang, ibu kota Simeulue selama 1 jam 10 menit.

Sedangkan melalui jalur darat dan laut dari Kota Banda Aceh, pengunjung bisa melewati darat terlebih dulu ke Meulaboh dengan jarak tempuh 4 jam. Lalu, naik kapal Feri dari Meulaboh ke Simeulue sekitar 12 jam. Alternatif lain, dari Aceh Selatan dengan jarak tempuh 8 jam ke Simeulue.

Namun, jika kamu bosan, kamu bisa berkunjung ke Pulau Mincau atau sering disebut Pulau kelapa. Pulau ini memiliki pesona yang cukup indah. Pulau Mincau merupakan sebuah pulau kecil yang berada di kecamatan Teupah Barat.

Tempat istirahat atau resort bagi peselancar di Pantai Matanurung, Simeulue. (Foto: Dani Randi)

Pulau ini dikelilingi oleh pasir putih dan perpohonan kelapa, hampir setiap pekannya selalu dikunjungi oleh wisatawan, yang ingin merasakan ketenangan di Pulau ini. Bukan hanya itu, banyak aktivitas yang bisa dilakukan di pulau ini, terutama berselancar di sekeliling pulau.

Pengunjung juga juga bisa menikmati keindahannya dengan menyelami airnya yang jernih dan bersih, bermain pasir ataupun hanya sekedar duduk santai sembari memanjakan mata meresapi suasana yang tenang di Pulau ini.

Seorang warga sekitar, Pandu Wandinata menyebut pulau ini salah satu pulau terluar yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara. Umunya, mereka ke pulau ini untuk bermain surfing. Menurutnya, di Pulau Simeulue memang terkenal dengan lokasi berselancar yang cukup banyak.

Di pulau ini juga masih alami, belum ada bangunan seperti resort/cottage. Hanya ada satu resort yang tak jauh dari pulau Mincau, yaitu Aura Resort.

Kabupaten Simeulue, juga terkenal dengan hasil lautnya berupa lobster, ikan kerapu yang melimpah. Anda bisa membelinya dengan mudah di pesisir pulau Simeulue dengan harga yang cukup murah, Rata-rata perkilo lobster mulai harga Rp 300 hingga jutaan rupiah.

Untuk menuju Pulau Mincau ini, pengunjung harus menyebrang dari Desa Alur, Kecamatan Teupah Barat, menggunakan speed boat dengan lama perjalanan sekitar 45 menit, untuk bisa sampai ke Pulau Mincau. [ADV]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *