LENSAPOST.NET– Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) kembali menyoroti persoalan pemadaman listrik yang terus berulang sepanjang tahun 2025 di berbagai kabupaten/kota di Aceh. Gangguan listrik yang terjadi hampir setiap bulan itu dinilai telah merugikan masyarakat, pelaku usaha, hingga pelayanan publik yang sangat bergantung pada pasokan listrik.
Ketua SAPA, Fauzan Adami, mengatakan listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang seharusnya dipastikan berjalan dengan baik. Menurutnya, frekuensi pemadaman yang kian sering menunjukkan minimnya perhatian pemerintah dan PLN terhadap kebutuhan masyarakat Aceh.
“Ini persoalan serius. Tahun ini Aceh sudah berulang kali mengalami mati lampu hampir di semua kabupaten/kota. Masyarakat rugi, usaha terganggu, pelayanan publik ikut berhenti. Listrik itu kebutuhan dasar, dan negara wajib memberi layanan yang baik untuk rakyat Aceh,” ujar Fauzan, Minggu (16/11/2025).
Fauzan menyebut kondisi ini menjadi ironi mengingat Aceh memiliki sejarah penting dalam proses berdirinya Republik Indonesia dan sudah seharusnya mendapat perhatian lebih dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
“Aceh punya sejarah besar dalam membantu berdirinya NKRI. Wajar jika Aceh diperlakukan secara istimewa. Tapi kenyataannya, hingga sekarang kebutuhan dasar seperti listrik pun masih sering bermasalah,” katanya.
SAPA menilai Pemerintah Aceh tidak boleh hanya berdiam diri. Pemerintah Aceh diminta segera bersikap tegas dan mendesak pemerintah pusat serta PLN untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh.
“Pemerintah Aceh harus mengambil langkah. Harus ada tuntutan jelas kepada PLN dan pemerintah pusat untuk memperbaiki kondisi ini. Aceh berhak mendapatkan listrik yang stabil dan berkualitas,” tegas Fauzan.
Ia menambahkan bahwa pembenahan kelistrikan harus menjadi prioritas, mulai dari perbaikan jaringan, penambahan kapasitas pembangkit, hingga peningkatan tata kelola manajemen kelistrikan.
“Ke depan tidak boleh ada lagi cerita mati lampu di Aceh. Ini menyangkut pelayanan publik dan masa depan pembangunan. Kalau listrik saja tidak bisa stabil, Aceh akan terus tertinggal,” tutupnya. []












