PLTU 3-4 Adakan Simulasi Penanganan Aksi Demo

LENSAPOST.NET – Departemen Health, Safety, and Environment (HSE) PT Meulaboh Power Generation (MPG) menggelar simulasi tanggap darurat untuk menghadapi potensi kerusuhan atau aksi demonstrasi di lingkungan PLTU 3-4 Nagan Raya. Kegiatan berlangsung di Pos 1 Gerbang Utama pada Jumat (14/11) pagi.

Simulasi ini melibatkan tim security, pihak kepolisian, manajemen HSE, HR, perwakilan vendor, serta tim medis perusahaan. Fokus latihan adalah penanganan massa yang melakukan aksi protes terkait kebijakan baru pemeriksaan keamanan di gerbang utama yang dinilai memperlambat akses masuk vendor.

General Manager PT MPG, Liu Pengju, menyatakan bahwa kegiatan ini penting untuk menjaga stabilitas operasional perusahaan.

“Kami ingin memastikan seluruh departemen siap menghadapi situasi yang tidak kondusif, termasuk kemungkinan terjadinya demonstrasi. Kesiapsiagaan adalah kunci untuk menjaga kelancaran operasional pembangkit,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa PT MPG selalu mengutamakan pendekatan persuasif dalam menghadapi massa. Dalam kondisi apa pun, keselamatan jiwa menjadi prioritas utama.

Liu juga mengingatkan agar seluruh personel, termasuk tim security, menghindari tindakan kekerasan dan tetap menjunjung etika profesional.

Dalam skenario latihan, sekelompok pekerja vendor digambarkan melakukan orasi di depan gerbang utama. Tim security dan polisi mengamati dari jarak aman, sementara koordinator lapangan memberikan laporan berkala kepada HSE dan HR.

“Negosiasi dilakukan untuk meredakan suasana, dan aparat kepolisian disiagakan sebagai langkah antisipasi bila situasi meningkat,” jelasnya.

Liu menekankan pentingnya koordinasi antardepartemen dan kerja sama dengan pihak eksternal. Menurutnya, kolaborasi yang solid antara security, HSE, HR, dan kepolisian menjadi kunci keberhasilan penanganan keadaan darurat.

Ia berharap simulasi ini menjadi wadah evaluasi berkelanjutan untuk penyempurnaan sistem keamanan perusahaan.

“Kami akan terus meningkatkan prosedur tanggap darurat demi menjamin keamanan aset perusahaan, mitra kerja, dan seluruh karyawan,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, seluruh tim mengikuti sesi briefing untuk penyempurnaan SOP ke depan. Dokumentasi berupa foto dan video juga dikumpulkan sebagai bahan laporan dan audit internal. (*)