NEWS  

Alamp Aksi Desak APH Usut Dugaan Korupsi Pembangunan RS Pratama Aceh Selatan

Rumah Sakit Pratama T Cut Ali Aceh Selatan yang berlokasi di Gampong Kedai Runding Kecamatan Kluet Selatan

LENSAPOST.NET– Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aliansi Mahasiswa Pemuda Anti Korupsi (Alamp Aksi) Provinsi Aceh mendesak aparat penegak hukum (APH) segera mengusut dugaan korupsi dalam pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama Aceh Selatan. Desakan ini disampaikan Ketua DPW Alamp Aksi Aceh, Mahmud Padang, pada Senin, 19 Mei 2025.

Menurut Mahmud, proyek pembangunan RS Pratama tersebut dikerjakan oleh PT PIM berdasarkan kontrak bernomor 6217460/SP/DINKES.DAK/IV/2023 tertanggal 13 April 2023, dengan nilai proyek mencapai Rp44,09 miliar. Pekerjaan tersebut direncanakan selesai dalam waktu 245 hari kalender, sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tertanggal 14 April 2023, dan seharusnya rampung pada 14 Desember 2023.

Namun, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menunjukkan adanya perubahan volume pekerjaan yang tertuang dalam Adendum Kontrak I tertanggal 18 Juli 2023. Berdasarkan uji petik yang dilakukan BPK RI bersama Inspektorat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), PPTK, kontraktor, dan konsultan pengawas pada Februari 2024, ditemukan kekurangan volume pekerjaan senilai Rp951,05 juta.

“Adanya kekurangan volume sebesar Rp951 juta ini menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas konstruksi bangunan. Tak heran, jika RS Pratama yang baru diresmikan pada 23 April 2024 lalu sudah mengalami keretakan dan kerusakan,” ujar Mahmud.

Ia merinci bahwa kekurangan volume tersebut tersebar pada beberapa bagian pekerjaan, yakni gedung rawat inap sebesar Rp453,26 juta, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebesar Rp361,77 juta, dan pembangunan ramp sebesar Rp136,02 juta.

“Kalau volumenya saja tidak sesuai, maka spesifikasi dan kualitas konstruksinya patut diragukan. Bahkan bisa saja kekuatan beton tidak sesuai standar, sehingga bangunan cepat rusak,” tambahnya.

Alamp Aksi menilai, temuan BPK RI dan laporan masyarakat yang mengeluhkan kondisi bangunan RS Pratama menjadi sinyal kuat adanya indikasi korupsi yang merugikan keuangan negara.

“Kami minta APH jangan tinggal diam. Segera usut tuntas dugaan korupsi proyek pembangunan RS Pratama Aceh Selatan yang menghabiskan anggaran hingga Rp44 miliar,” pungkas Mahmud.