Ketua ISMI Aceh: Saatnya Bersatu Membangun Aceh, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi

Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis

LENSAPOST.NET– Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis, mengajak seluruh elemen masyarakat dan para saudagar Aceh untuk bersatu membangun perekonomian daerah.

Ajakan tersebut disampaikan saat pembukaan Muzakarah Saudagar Aceh dan Expo UMKM Aceh yang berlangsung di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Jumat malam (21/11/2025).

Dalam pidatonya, Nurchalis menegaskan bahwa pembangunan Aceh tidak boleh hanya mengandalkan satu pihak, namun harus menjadi gerakan bersama.

“Selama satu tahun ke depan Aceh harus kita bangun bersama. Kalau energi ini bisa kita satukan, saya yakin Aceh akan maju dan berkembang,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa semangat kejayaan para saudagar Aceh di masa lalu harus kembali dihidupkan. Menurutnya, keberadaan saudagar Aceh masih kuat baik di dalam maupun luar negeri, namun diperlukan wadah dan kolaborasi nyata untuk menggerakkan potensi tersebut.

“Tidak muluk-muluk yang kita inginkan hari ini. Ini langkah awal bahwa gen saudagar masih ada di Aceh dan masih terus berkembang. Pertanyaannya, siapa yang menyatukan tim ini kalau bukan kita?” tegasnya.

Nurchalis mengungkapkan bahwa diskusi dan jaringan telah dibangun dengan berbagai pihak, termasuk diaspora Aceh, Taman Iskandar Muda, tokoh ekonomi Datuk Mansyur dari Malaysia, serta Ilham Habibie.

Bahkan ia menyebut dalam waktu dekat ada rencana penandatanganan MoU antara Ilham Habibie dan Dr. Marko dalam bidang ekonomi holastis global sebagai komitmen untuk mendukung kemajuan ekonomi Aceh.

Di depan para peserta, Nurchalis berharap gerakan ekonomi Aceh mendapat dukungan penuh dari lembaga legislatif, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan.

“Saya berbicara atas nama kebersamaan. Mari kita besarkan saudagar Aceh. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” ucapnya.

Ia menutup sambutannya dengan penegasan bahwa masa depan Aceh bergantung pada persatuan masyarakatnya. “Gubernur Aceh adalah panglima perang Aceh. Kalau pada periode ini kita tidak bergerak, Aceh tidak akan maju lagi. Kemiskinan masih di mana-mana padahal sumber daya alam ada. Semua kembali ke hati nurani kita: maukah kita bersatu untuk membawa Aceh kembali ke kejayaannya?”