Daerah  

PB HUDA Gelar Rakor dengan Pemkab Bireuen

Mewujudkan Pos Kesehatan Dayah (Poskesda) di Kota Santri Bireuen

LENSAPOST.NET – Mendukung terciptanya lingkungan dayah yang memenuhi standar kesehatan dan mendukung kegiatan Revitalisasi Poskesda (Pos Kesehatan Dayah) di wiliyah Kota Santri Bireuen, PB HUDA Aceh bekerjasama dengan Unicef menggelar rapat koordinasi dengan berbagai elemen di wilayah tersebut di Aula Ruang Rapat Dinas Pendidikan Dayah Aceh Kabupaten Bireuen, Senin, (12/9/2022)

Acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum PB HUDA Tgk. Muhammad Yusuf (Ayah Sop) pengurus HUDA Pusat dan Perwakilan Unicef, juga turut diundang Bupati Bireuen yang di wakili Asisten I, DPRK, MPU Bireuen, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Dayah Aceh Kabupten Bireuen, Kemenag Bireuen, MPU, Kepala Puskesmas di Wilayah Bireuen, BPJS Bireuen, HUDA Wilayah Bireuen dan beberapa tamu undangan lainnya.

Asisten I Setdakab Bireuen, Mulyadi SH MM membuka rakor tersebut dan dalam arahannya mengatakan sangat pentingnya Revitalisasi Poskesda dan ini harus didukung oleh semua dinas dan dapat terlaksanan sebagaimana yang diprogramkan.

“Kami sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan PB HUDA yang bekerjasama dengan Unicef dan mengharapkan semua dinas perlu mendukung kegiatan ini dan terlaksana, apa saja regulasi yang perlu dilakukan supaya revitalisasi Poskesda di dayah dapat diimplementasikan di Kota Santri Bireuen,”ulasnya.

Mulyadi yang juga Ketua TP-UKS menambahkan tanpa kerjasama yang baik dari dinas dan elemen lainnya tidak mungkin program ini terwujud dengan baik dan sempurna. Dalam hal ini, khususnya di dinas dayah supaya dapat dilaksanakan dan perlu peran serta koneksitas dengan semua lembaga supaya program Poskesda (nama lain poskestren) di dayah dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Ayah Sop dalam sambutannya menegaskan keberadaan dayah itu tidak hanya dilihat sebagai komunitas pendidikan namun disisi lain di dayah memiliki keunikan tersendiri bagaikan sebuah pemukiman kecil yang hidup dalam satu kawasan perkampungan masyarakat dan juga berinteraksi dengan masyarakat dan seharusnya dayah sebagai sebuah pemukiman, problema kesehatan dayah juga menjadi.

“Melihat perkembangan hari ini, mengubah perilaku social hidup sehat lebih sukar daripada merawat orang sakit. Maka dari sini kita perlu melakukan sesuatu, untuk memberi pelayanan kesehatan bagi santri. Walaupun dayah bukan focus kepada kesehatan, namun kehidupan santri membutuhkan kesehatan dan salah satu caranya dengan melakukan Revitalisasi Poskesda,” lanjut yang juga Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunib.

Dinas Kesehatan Bireuen dr Irwan A Gani sangat mendukung program revitalisasi Poskesda juga berterima kasih kepada HUDA yang berinsiatif melakukan kerjasama dengan UNICEF melakukan program tersebut. Ini secara tidak langsung sudah meringankan tanggung jawab Dinas Kesehatan dan itu merupakan bagian dari tugas Dinas Kesehatan.

“Saat ini di Bireuen ada 80 dayah yang ada Poskesda, dan 50 yang masih aktif. Dari semua dayah yang terdata 159 dayah di Kabupaten Bireuen. Kami sangat berkomitmen untuk melakukan ini. Harapan kami untuk pilot projek jangan 10 tapi 20 atau lebih. Bahkan ada dayah yang sudah menghubungi Kadis Kesehatan untuk meminta peresmian Poskesda di dayahnya. Ini merupakan program yang sudah diprioritas untuk terlaksana di tahun 2022.Maka harapan kami semua dayah dapat mengimplementasikan nilai-nilai kesehatan yang ada di dayah di Kota santri Bireuen,” ulasnya.

“Dayah akan menjadi lingkungan yang asri dan menjadi gampong yang bersih, sehat dan inovatif. Perlu dilakukan bantuan dari kerja sama dari semua dinas terkait, karena dinas kesehatan tidak mampu melakukan dengan sendirinya, tanpa ada dukungan dari pihak lainnya,” sambungnya.

Sementara itu Jufliwan SH MM Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh kabupaten Bireun mengatakan sangat mendukung program tersebut dan menyokong program tersebut perlu juga melakukan ide gerakan dayah bersih, rapi, indah, aman, nyaman dan mandiri (Garda Beriman). Ia menambahkan dari ratusan dayah yang ada di wilayah Bireuen maka komitmen Dinas Pendidikan Dayah akan melakukan pelatihan tenaga medis untuk poskesda sebagai model diambil 10 dayah.

“Selanjutnya program Poskesda juga perlu didukung oleh lembaga pemerintahan yang terkait di Kabupaten Bireuen. Perencanaan beberapa dayah yang akan dilakukan pengkaderan pengelolaan Poskesda, untuk sementara ada 10 dayah yang kategorinya santri lebih banyak, kemudian mudah diakses serta memiliki interkoneksi yang baik. Program Poskesda berhasil jika terkoordinasi dengan baik dan berkelanjutan serta terkoordinir dengan baik, “ ulasnya.

Tgk. Iskandar Zulkarnaen, M.Si, PhD selaku panitia pelaksana mengatakan kegiatan rapat koordinasi Multi-pihak ini dalam rangka meningkatkan kesepahaman lintas program dan lintas sector dalam mendukung kegiatan Revitalisasi Poskesda di Kabupaten Bireuen yang merupakan hasil kerjasama HUDA dengan UNICEF.

“Bireuen memiliki perhatian yang lebih dari UNICEF. Bahkan ada 9 program UNICEF di Aceh, semua aksesnya ada wilayah kabupaten Bireuen. Disini perlu menggambarkan sedikit, kenapa ulama terlibat dalam program UNICEF, karena Aceh memiliki kekhususan dengan berperannya tokoh agama yaitu Ulama, dan pemerintah terlebih Aceh memiliki dayah terbanyak pada peringkat ke 5 di Indonesia. Saat ini ada beberapa hal yang terjadi di Aceh, namun keterlambatan keterlibatan ulama dalam penggulangan setiap masalah yang berkaitan langsung dengan social masyarakat termasuk kesehatan,” lanjutnya

Wakil Ketua PW NU Aceh itu menambahkan dalam hal masalah imunisasi, Aceh yang memiliki nilai sangat rendah dalam melakukan kesadaran berimunisasi dan salah satu alasan melakukan program kemitraan HUDA – UNICEF untuk menghadirkan semua ulama di Aceh untuk menyampaikan informasi tentang pentinggnya kesehatan dan imunisasi serta vaksin. Kegiatan tersebut mencapai keberhasilan, disebabkan adanya dukungan dari berbagai pihak bagik dari majelis fatma dari MPU, dinas – dinas terkait.

“Program di tahun 2022 adalah revilasisasi poskesda sebagai upaya penglibatan ulama dayah dalam menjaga kesehatan umat. Program ini dilakukan pada 4 kabupaten yaitu Bireuen, Aceh Utara, Pidie Dan Aceh Barat. Dalam kegiatan tersebut, kita akan melakukan training tenaga poskesda untuk dayah-dayah yang dijadikan model di setiap kabupaten tersebut.,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *