LENSAPOST.NET – Warga dari tiga desa di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah melakukan aksi protes terhadap Pemerintah Kabupaten setempat, Sabtu 10 Desember 2022.
Warga dari tiga desa tersebut adalah Desa Gewat, Desa Mungkur dan Desa Pantan Nanggka yang berada di Kecamatan Linge.
Dengan membawa sepanduk yang berukuran 6 Meter dan bertuliskan “Kami masyarakat kampung Pantan Nangka, Mungkur, Gewat menuntut perbaikan Tranportasi Jalan yang sudah 20 Tahun tidak diperbaiki oleh pemeritah daerah, Dengan berbagai usaha yang dilakukan, namun tidak dihiraukan,”begitu tulisan pada spanduk tersebut.
Dan pada spanduk lain yang bertulisan, “Kami Juga Bayar Pajak Dari Hasil Bumi Kami Tetapi Jalan Kami Masih Rusak”.
Sedangkan dua pemuda membawa sepanduk dengan bertulisan masing masing sebagai berikut, “Kami Butuh Kepastian Bukan Hanya Janji”.
Dan tulisan Spaduk satu lagi berisi sindiran bertulis. “Pak Bupati Ingat Tanah Kelahiranmu Jagan Tidur Eh Eh Ini Parag Ini”.
Tak mau kalah tiga gadis desa yang melakukan aksi memakai payung warna warni juga membawa sepanduk yang bertulikan “Jodoh Ku Terhalang Karena Jalan”.
Bahkan warga juga melakukan aksi mancing serta menanam pohon pisang di kubangan tengah jalan yang rusak.
Diketahui tiga desa ini memiliki sebanyak 600 Kepala Keluarga, sedangkan jumlah jiwa sebanyak 6000 Ribu Jiwa dan melintasi jalan yang rusak untuk kegiatan sehari hari mereka.
Sabardi Syahputra korlap aksi mengatakan melakukan aksi damai ini menuntut pemerintah untuk melakukan perbaikan infratruktur jalan, karena selama 20 tahun tidak pernah diperhatikan dan diperbaiki sehinga terjadi rusak parah seperti saat ini.
“Jalan yang rusak ini adalah jalan Prioritas dari tiga desa, jalan yang rusak sepanjang 7 Kilo Meter jalan ini adalah jalan alternatif jalan utama kami baik digunakan untuk beraktifitas kebun kekecamatan bahkan melintas ke kota Takengon,”ujarnya.
Ia mengatakan mayoritas warga disana petani, apabila jalan dalam kondisi rusak secara terus menerus, warga sangat kesulitan membawa hasil panen.
“Kami juga bayar pajak dari hasil tani kami, kami meminta dalam satu pekan kedepan agar ada kepastian untuk perbaikan jalan kami ini baik dari pemerintah, DPRK yang ada kabupaten ini,”tegasnya.
Korlap Aksi menyatakan sudah sering mengupayakan memasukan Proposal untuk pengusulan perbakian jalan dan masukan dimusrebang kecamatan dan kabupaten namun semua diabaikan tidak ditanggapi.
“Mayoritas penduduk desa ini petani kopi, sawah, tani kapulaga serai wangi dan banyak petani komuniti rempah rempah di desa kecamatan linge ini,”jelasnya.
LAPORAN: RAHMAT