LENSAPOST.NET – Sebanyak 15 santri dari kontingen Aceh yang mengikuti Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional 2023 berhasil melaju ke final, dengan rincian 7 orang putra dan 8 orang putri. MQK tahun ini berlangsung sejak 10 sampai 18 Juli 2023, yang digelar di Komplek Pondok Pesantren Sunan Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
“Alhamdulillah, kita bersyukur dengan hasil MQK di babak penyisihan, di mana dari 24 peserta dari Aceh, 15 di antaranya berhasil memasuki babak final. Semua peserta telah berikhtiar secara maksimal, termasuk anak-anak kita yang belum berhasil menembus final. Mereka yang gagal kali ini bukan berarti tidak cerdas, hanya tidak beruntung saja dalam musabaqah kali ini,” ujar Tgk Safriadi Aron salah satu pelatih kontingen Aceh, kepada media ini, Minggu, 16 Juli 2023.
Tgk. Safriadi mengatakan 4 di antaranya merupakan santri Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga termasuk 4 santri Dayah Darussalam Labuhan Haji, 2 santriwati asal Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kale, sementara lima santri lainnya berasal dari Dayah Ulee Titi Aceh Besar, dayah Ummul Ayman, Dayah Perbatasan Minhajussalam, Dayah Madinatul Fatayat, LPI BUDI (Bustanul Ulum Diniyah Islamiyah).
‘’Setelah melewati tahap penyisihan yang telah berlangsung mulai tanggal 12-14 Juli, para peserta yang berhasil lolos ke babak final akan kembali berjuang pada partai final pada Minggu, 16 Juli (red: hari ini) mulai pagi hingga sore hari,’’ lanjutnya.
Guru Dayah Labuhan Haji itu menyebutkan Keseluruhannya, provinsi Aceh mengirim 24 peserta putra-putri untuk mengikuti perlombaan kancah nasional antar provinsi yang diadakan di Lamongan, Jawa Timur, tepatnya di Pesantren Sunan Drajat.
“Selamat untuk anak-anak kami yang berhasil menembus final. Bagi yang belum berhasil di musabaqah kali ini, jangan berputus asa, karena perjalanan intelektual dan cita-cita yang ingin kita tuju masih terlalu panjang, gagal dalam satu perlombaan bukan alasan untuk surut dalam perjuangan,” pungkasnya.
Sementara itu Tgk.H Muhammad Iqbal juga pelatih asal Aceh lainnya menambahkan para peserta dari Aceh, telah berusaha semaksimal mungkin dalam mengkaji kitab-kitab dalam mempersiapkan diri. Hal ini tampak bahkan telah jauh-jauh hari mereka belajar dan mempersiapkan diri untuk membawa harum nama Aceh di kancah nasional ini.
‘Seluruh offisial, pendamping dan masyarakat Aceh mengapresiasi pencapaian yang diraih santri Aceh di ajang Musabaqah seperti ini, para santri dapat memanfaatkannya sebagai ajang pertunjukan bakat dan semangat Aceh ke kancah nasional.Ini merupakan pencapaian yang patut kita apresiasi kepada mereka dan semoga MQK berikutnya dapat menjadi momen pertunjukan bakat bagi santri Aceh dalam kancah nasional, maka dari sekarang ayo kita persiapkan bakat-bakat dengan belajar dengan gigih,” paparnya.
Sosok qari pernah meraih juara MTQ tingkat Nasional itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung seluruh peserta, baik official, pembimbing dan seluruh guru-guru. Para finalis juga memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat Aceh agar memperoleh hasil maksimal. Lebih lanjut harapannya kontingen Aceh dapat memperoleh juara umum di kancah Nasional ini.
Guru Dayah MUDI Samalanga itu mengungkapkan bahwa dari semuanya santri dayah MUDI mengutus 30 persen dari peserta yang ikut MQKN yaitu 8 orang.
“Mohon dukungannya dari seluruh masyarakat Aceh untuk peserta kita yang insya Allah besok tanggal 16 Juli (red: hari ini) finalis akan tampil di babak grand final. Semoga Aceh kali ini bisa membawa pulang juara umum,” pintanya. [HL].