NEWS  

Viral! Pria Nekat Cekik Petugas SPBU Takengon, Lalu Kabur

Rekaman CCTV:Pelaku memakain helm putih sempat mencekik Operator SPBU Tansaril

LENSAPOST.NET – Suasana pagi yang tenang di SPBU Tansaril, Takengon, tiba-tiba berubah menjadi keributan yang tak terduga, Rabu 5 Februari 2025.

Seorang pria pengendara sepeda motor berjenis Honda Supra, dengan sebuah karung berisi durian, membuat keonaran hingga berujung pada aksi kekerasan terhadap petugas operator SPBU.

Insiden ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari masyarakat.

Firman (24), operator SPBU yang bertugas pagi itu, mengisahkan kronologi kejadian. Sekitar pukul 07.15 WIB, ia sudah bersiap di jalurnya, membuka pembatas jalan, dan memastikan antrian tertata rapi.

Jalur 4 diperuntukkan bagi kendaraan roda dua, sementara jalur 5 khusus untuk roda empat.

Namun, seorang pria bersikeras berhenti di jalur 5 dengan motornya, mengabaikan arahan untuk berpindah ke jalur yang sesuai.

Akibatnya, pengendara roda dua lainnya mengikuti di belakangnya, membuat antrean tidak teratur.

Situasi kian memanas saat pria tersebut nekat mengambil selang pengisian bahan bakar tanpa izin, berupaya mengisi sendiri kendaraannya.

Firman, yang sedang melayani pelanggan lain, menegurnya. “Selang ini terkunci, Pak, tidak bisa digunakan sembarangan,” ujar Firman, Sabtu 8 Februari 2025.

Namun, teguran itu tak digubris. Bukannya menurut, pria itu justru semakin ngotot.

Tak hanya itu, pria tersebut merekam video sembari melontarkan kata-kata tak pantas. Dengan gerakan cepat, ia mendorong kameranya ke wajah Firman, bahkan mencekiknya. Dalam upaya membela diri, Firman menepis tangan pria itu hingga ponsel yang digunakan untuk merekam jatuh ke tanah.

Beberapa menit kemudian, rekannya, Safrizal (22), tiba di SPBU setelah bersiap di kamar mandi. Ia yang seharusnya bertugas di jalur 4 baru mengetahui kejadian tersebut setelahnya.

Win Sejahtera, penanggung jawab SPBU Tansaril, angkat bicara terkait insiden ini. Pihaknya telah mencoba menghubungi pelaku melalui pesan Instagram, namun pria tersebut menolak bertemu dengan pengelola SPBU.

“Pelaku berdalih sudah dalam perjalanan ke Kabupaten Karo dan bukan warga Aceh Tengah,” ungkap Win, sambil menunjukkan tangkapan layar percakapan di media sosial.

Ironisnya, alih-alih meminta maaf, pelaku justru menuntut agar pihak SPBU membuat pernyataan permohonan maaf kepadanya. Jika pelaku tetap menghindar dan tak menunjukkan itikad baik, pihak SPBU tidak akan tinggal diam. “Kami akan melanjutkan perkara ini ke ranah hukum,” tegas Win.

Selain rekaman CCTV, SPBU telah mengumpulkan berbagai bukti, termasuk aksi pelaku yang mengutak-atik nozzle tanpa izin, merekam tanpa persetujuan—sesuatu yang dilarang di area SPBU—dan tindakan kekerasan terhadap operator.

“Kami berpegang pada Undang-Undang ITE dan regulasi terkait keamanan di SPBU. Tidak hanya pelaporan tindakan kekerasan, tetapi juga penyalahgunaan fasilitas SPBU yang membahayakan,” imbuhnya.

Namun, di balik ketegasan itu, pihak SPBU tetap membuka pintu mediasi. “Penyelesaian tertinggi dari perselisihan adalah perdamaian,” ujar Win.

Ia berharap pelaku bersedia bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan sebelum jalur hukum benar-benar ditempuh.

“Kami beri waktu pelaku perekaman untuk mediasi dan kita fasilitasi agar berdamai dengan pegawai kami,”ujarnya.

LAPORAN: RAHMAD