LENSAPOST.NET – Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Teuku Riefky Harsya (TRH), mengatakan Pancasila adalah ideologi bangsa, tidak hanya sebagai ideologi namun juga merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai landasan bagi penyelenggaraan pemerintahan negara. TRH mengatakan, nilai-nilai Pancasila telah dirumuskan sedekat mungkin dengan budaya masyarakat Indonesia.
“Sehingga mewujudkannya dalam lingkungan masyarakat merupakan keniscayaan dan akan mewujudkan kedamaian dan kemakmuran hidup berbangsa,” ujar Anggota DPR RI asal Aceh itu dalam acara webinar bertajuk ‘Singkronisasi Nilai Pancasila Terhadap Budaya Masyarakat Daerah’ yang diselenggarakan melalui virtual zoom, Jum’at (7/7/2023).
Sebagai ideologi, kata TRH, Pancasila mengandung nilai nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa nilai-nilai tersebut, masyarakat Indonesia belum tentu memiliki akan pandangan atau pedoman untuk menjalankan kehidupan berbangsa bernegara.
Dia juga menyampaikan, di dalam negara yang memiliki budaya dan beragam nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila sejatinya dapat diimplementasikan dengan baik tanpa dipertentangkan. Misalnya, kata dia, sila pertama mengandung nilai luhur dalam kaitannya dengan Ketuhanan, keagamaan, keadilan dan kenegaraan.
Kemudian, sila kedua mengandung makna penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaan yang beragam dengan menanamkan dan menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar masyarakat selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya.
“Itu tercantum pada sila kedua, sementara sila ketiga masyarakat Indonesia diharapkan dapat menempatkan persatuan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas golongan atau pribadi,” ujar Sekjen DPP Partai Demokrat itu.
Sementara sila keempat, lanjut TRH, kerakyatan Indonesia adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan mufakat. Lalu sila kelima yaitu masyarakat Indonesia diharapkan dan akan terus menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum.
Oleh karenanya, sinkronisasi nilai Pancasila terhadap budaya masyarakat daerah merupakan tugas dan kewajiban bersama. Pancasila datang dari masyarakat dan akan kembali pula ke masyarakat.
“Implementasi nilai-nilai luhur Pancasila akan memperkuat identitas kita sebagai bangsa dan negara dan pada akhirnya nanti menciptakan generasi yang memiliki nasionalisme tinggi dan cinta tanah air,” imbuh TRH. []