LENSAPOST.NET – Tarmizi Age, mantan aktivis Aceh di Denmark, menilai Mualem dan Dek Fad memiliki peran strategis dalam reformasi pemerintahan Aceh.
Ia menyebut, sejak awal implementasi MoU Helsinki, Aceh membutuhkan sistem yang bersih dan transparan.
Menurutnya, visi Mualem-Dek Fad tentang Aceh yang Islami dan bermartabat menumbuhkan harapan baru.
Ia mendorong reformasi birokrasi menyeluruh dan pengangkatan pejabat daerah berkinerja baik ke level provinsi.
“Kalau Aceh belum membaik, artinya kita belum bekerja maksimal,” tegasnya.
Tarmizi juga berharap pemerintah fokus pada perputaran ekonomi dan kebutuhan dasar rakyat, seperti pertanian, peternakan, dan lapangan kerja.