Lensapost.net I Pidie Jaya — Kabupaten Pidie Jaya menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara Umum Ketiga pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-37 yang resmi ditutup pada Jumat malam (7/11/2025) di arena utama setempat. Ajang bergengsi tingkat provinsi ini berlangsung selama sepekan dan diikuti oleh kafilah terbaik dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.
Berdasarkan hasil keputusan Dewan Hakim MTQ ke-37 yang ditandatangani oleh Koordinator Dewan Hakim Prof. Dr. H. Armiadi Musa, M.A., Kabupaten Aceh Besar tampil sebagai Juara Umum Pertama dengan total nilai 379 poin, disusul Kota Banda Aceh di posisi kedua dengan 344 poin, dan Pidie Jaya di posisi ketiga dengan total 262 poin.
Pidie Jaya yang baru pertama kali menjadi tuan rumah MTQ tingkat provinsi itu sukses membukukan 5 juara I, 7 juara II, dan 4 juara III. Torehan tersebut menjadi bukti keseriusan tuan rumah tidak hanya dalam penyelenggaraan, tetapi juga dalam pembinaan para peserta di berbagai cabang lomba, mulai dari tilawah, tahfiz, tafsir, hingga fahmil Qur’an.
Sementara itu, Kabupaten Pidie menempati posisi keempat dengan nilai 252 poin, disusul Aceh Utara di posisi kelima (181 poin). Adapun posisi keenam hingga kesepuluh ditempati secara berurutan oleh Aceh Timur, Simeulue, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Selatan.
Koordinator Dewan Hakim, Prof. Dr. H. Armiadi Musa, M.A., menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan MTQ yang dinilai sukses dan kondusif.
Ia menekankan pentingnya menjaga semangat syiar Al-Qur’an agar tidak berhenti setelah kompetisi berakhir.
“MTQ bukan semata ajang perlombaan, tetapi sarana menanamkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan masyarakat Aceh,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang panitia pelaksana, Tgk. Khairul Hadi, M.Ed., mengungkapkan rasa bangga atas kerja keras seluruh pihak yang berkontribusi pada suksesnya MTQ Aceh ke-37.
“Pidie Jaya patut bersyukur atas prestasi dan keberhasilan ini. Ini hasil kerja bersama dan bukti bahwa semangat Qur’ani hidup di tengah masyarakat,” katanya.
Penutupan MTQ ke-37 menjadi penanda berakhirnya perhelatan akbar dua tahunan yang mempererat ukhuwah Islamiyah dan membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di seluruh Aceh. []












