LENSAPOST.NET – Hasil imbang 1-1 melawan Arema FC pada pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/25 lalu menyisakan rasa frustrasi bagi Persebaya Surabaya meski tetap mengamankan posisi ketiga klasemen sementara dengan 53 poin. Jumlah poin yang sama dengan Dewa United FC di urutan kedua.
Pelatih Persebaya Paul Munster menilai tim seharusnya bisa meraih lebih. Sebab dalam laga bertensi tinggi tersebut, tim mampu mendominasi permainan.
“Arema FC, mereka berubah menjadi 4-4-2. Jadi kami memiliki kelebihan pemain di lini tengah. Kami memiliki sedikit lebih banyak penguasaan bola, tetapi umpan terakhir dan tembakan terakhir tidak kejam dan kemudian tim kami mulai turun ke blok rendah untuk transisi karena kami mengincar kemenangan,” tutur pelatih asal Irlandia Utara itu.
“Kami tidak hanya bertahan untuk hasil imbang. Kami tahu mereka memiliki dua penyerang besar yang kuat di depan. Jadi kami harus mengatasinya. Kami tahu tentang itu. Tetapi kecewa karena tidak ada gol dalam open play,” imbuhnya.
Kini permainan terbuka yang tumpul memang menjadi perhatian serius. Dalam beberapa laga terakhir, Persebaya terlihat kesulitan menembus pertahanan lawan dengan kombinasi yang efektif sehingga situasi ini tidak luput dari perhatian sang pelatih.
“Saya kecewa kebobolan dari tendangan sudut. Situasi yang sama dengan lawan PSIS dan Persebaya kehilangan bola. Lalu lawan mencetak gol dan jika anda jadi saya tentu sangat kecewa dengan bagaimana kami dapat melihat karena dalam situasi open play,” kata Paul Munster.
“Kami bekerja sangat keras untuk menjaga cleansheet. Jadi gol itu dapat kami lihat mengecewakan. Kami mencetak gol dari penalti tetapi kami harus mencetak lebih banyak gol dalam permainan terbuka tetapi kami kurang kejam di depan gawang lawan,” pungkasnya.
Dengan sisa empat pekan BRI Liga 1 2024/25, Persebaya segera menemukan cara untuk meningkatkan kualitas penyelesaian akhir. Sebab persaingan di papan atas semakin ketat dan satu momen bisa menentukan posisi akhir di klasemen.