LENSAPOST.NET – Ericsson, perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi asal Swedia, memprediksi pelanggan 5G secara global bakal menembus 1 miliar saat 2022 berakhir.
Dalam laporan terbaru Ericsson Mobility Report disebutkan, angka tersebut bisa tercapai karena dibantu adopsi 5G yang tinggi di China dan Amerika Utara, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (22/6/2022).
Sebenarnya, Ericsson memprediksi angka adopsi 5G itu lebih tinggi 100 juta, namun mereka menurunkan perkiraannya karena perekonomian global yang melemah, serta ketidaktentuan yang terjadi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Sejauh ini, pelanggan 5G tumbuh 70 juta selama Q1 2022 menjadi 620 juta. Sementara pelanggan 4G tumbuh 70 juta menjadi 4,9 miliar. Pertumbuhan pelanggan 5G ini menurut Ericsson menjadi yang paling cepat dibanding teknologi telekomunikasi generasi-generasi sebelumnya.
Jika prediksi Ericsson ini tepat, saat pelanggan 5G menembus 1 miliar pada tahun ini, artinya pencapaian itu lebih cepat dua tahun ketimbang pencapaian serupa oleh 4G. Pasalnya jumlah pelanggan 4G baru bisa menembus 1 miliar pada tahun ke-10 sejak pertama dirilis.
Dan Ericsson memprediksi jumlah pelanggan 5G akan menembus 4,4 miliar pada 2027 mendatang. Sementara pertumbuhan pelanggan 4G diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun ini, dan kemudian menurun saat para pelanggannya bermigrasi ke 5G.
Namun perlu dicatat, Ericsson dalam Ericsson Mobility Report tahun 2021 memprediksi kalau jumlah pelanggan 4G akan mencapai puncaknya pada 2021.
“Laporan Ericsson Mobility Report terbaru membuktikan kalau 5G sebagai teknologi mobile dengan pertumbuhan paling cepat, dan Ericsson punya peran penting dalam mewujudkan hal itu,” ujar Fredrik Jejdling, Executive VP and Head of Networks, Ericsson.
Dalam laporan itu juga disebutkan kalau adanya peningkatan peran Fixed Wireless Access (FWA) dalam menghadirkan koneksi internet broadband. Ericsson memprediksi kalau jumlah koneksi FWA akan menembus 100 juta pada 2022, dan angka tersebut akan tumbuh dua kali lipat pada 2027, mencapai 230 juta.
Saat ini juga menurut Ericsson koneksi broadband dari IoT, baik 4G maupun 5G, sudah menyalip koneksi 2G dan 3G yang menghubungkan bagian terbesar dari perangkat IoT yang terkoneksi ke jaringan seluler, mencapai 44% dari semua koneksi.