LENSAPOST.NET — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat pada Juni 2025 terjadi deflasi sebesar 0,13 persen secara month to month (m-to-m) di lima kabupaten/kota pantauan, yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe. Deflasi ini dipengaruhi oleh turunnya harga sejumlah komoditas pangan dan energi.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, S.Si., M.Si., dalam keterangan resminya mengatakan, komoditas utama penyumbang deflasi pada bulan Juni antara lain cabai merah, ikan bandeng, tomat, bensin, dan ikan tongkol.
Sementara itu, secara tahunan (year on year/y-on-y), Aceh masih mencatat inflasi sebesar 2,19 persen. Inflasi tahunan ini dipicu oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas seperti emas perhiasan, beras, tarif air minum PAM, sigaret kretek mesin (SKM), dan ikan dencis.
“Beberapa komoditas yang masih memberikan andil terhadap inflasi bulanan di antaranya beras, emas perhiasan, sigaret kretek tangan, telur ayam ras, dan kacang panjang,” jelasnya.
Dari sisi wilayah, lanjut Tasdik, inflasi tahunan tercatat di seluruh wilayah penghitungan. Meulaboh mengalami inflasi tahunan tertinggi sebesar 3,07 persen, sedangkan Aceh Tamiang mencatatkan inflasi tahunan terendah sebesar 1,33 persen.
Untuk inflasi bulanan, hanya Meulaboh dan Aceh Tamiang yang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen. Sementara tiga wilayah lainnya mengalami deflasi, yang turut mendorong deflasi gabungan di tingkat provinsi. []