LENSAPOST.NET – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri, Lc., M.A mengutarakan pandangan terkait kepemimpinan, dan perubahan.
Dia sepakat bahwa setiap pemimpin, tanpa terkecuali, akan meninggalkan jejak keberhasilan dan kegagalan. Namun, yang menjadi fokus utama adalah semangat perbaikan (perubahan) yang harus terus dijaga.
“Sebab setiap pemimpin itu akan meninggalkan tiga hal yang pertama keberhasilan yang kita apresiasi yang kedua adalah kegagalan yang ketiga perbaikan”kata Habib Dr. H. Salim di salah satu Warung Kopi di kawasan Lhong Raya, Kota Banda Aceh, Sabtu 14 Januari 2024.
Ditekankan bahwa perbaikan tidak hanya berkaitan dengan kesalahan, tetapi juga dengan upaya terus-menerus untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Ia menggarisbawahi pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses perubahan. Mereka mengajak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menekankan bahwa perubahan yang diinginkan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan untuk saling bermusuhan.
“Yang dinginkan perubahan tapi bukan untuk saling bermusuhan,”kata Dr. H. Salim menjawab wartawan.
Ketua DPW PKS Aceh, Tgk H Makhyaruddin Yusuf, menyampaikan bahwa kunjungan Habib Salim akan mencakup sejumlah agenda penting. Diantaranya, Habib Salim akan menjalin silaturahim dengan para wartawan di, Lhong Raya, Kota Banda Aceh, mengunjungi Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’arif Lam Ateuk, serta berinteraksi dengan nelayan di Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Tak ketinggalan, agenda ngopi bareng bersama masyarakat di MZ Coffe Lampriet juga akan menjadi momen yang dinanti.
Selain itu, Habib Salim juga berencana melakukan silaturahim keumatan bersama Persatuan Ulama Internasional, Ormas, akademisi, dan pengusaha. Kunjungan ini tidak hanya melibatkan aspek keumatan, namun juga akan diwarnai dengan kegiatan wisata kuliner, termasuk kunjungan ke Pantai Momong Resort.
Tgk H Makhyaruddin Yusuf, menyatakan bahwa kunjungan Habib Salim Segaf Al Jufri ke Aceh merupakan bukti konkret bahwa daerah yang dikenal sebagai daerah Syariat Islam ini memiliki keistimewaan dan nilai khusus di hati Habib Salim.
Dalam pernyataannya, Tgk H Makhyaruddin Yusuf mengungkapkan bahwa kedatangan kembali Habib Salim ke Aceh tidak hanya sekadar kunjungan biasa, melainkan mencerminkan hubungan yang erat antara Habib Salim dengan tanah Aceh yang kaya akan nilai-nilai keislaman.
“Kunjungan beliau ke Aceh bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga menjadi bukti bahwa Aceh memiliki tempat yang sangat spesial di hati beliau. Keistimewaan Aceh sebagai daerah bersyariat Islam menjadi magnet bagi tokoh-tokoh seperti Habib Salim,” ujar Tgk H Makhyaruddin Yusuf. []