LENSAPOST.NET — Jembatan gantung di Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, nyaris putus dan tidak dapat dilalui.
Akibatnya, sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Tanjung dan Desa Merandhe Paya kini terisolasi, terutama menjelang perayaan Idul Adha.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan warga setempat.
Menurut Rusli (58), warga Desa Tanjung, insiden terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (3/6). Saat itu, seorang warga hendak melintas, namun tiba-tiba tali sling jembatan putus saat ia hampir mencapai lantai penyangga.
“Beruntung warga tersebut belum masuk ke area jembatan, jadi tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dia langsung memberitahukan kejadian itu ke warga lainnya,” ujar Rusli saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (4/6).
Rusli menjelaskan bahwa jembatan ini merupakan akses utama bagi warga dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial. Meski terdapat jalan alternatif, warga harus menempuh jarak sekitar 17 kilometer dan melintasi beberapa desa lain.
“Jembatan ini sudah lama rusak, tapi belum juga diperbaiki. Kami merasa diabaikan oleh pemerintah,” keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Tengah, Ir. Andalika, ST, menyatakan bahwa pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah akan segera melakukan survei ke lokasi jembatan.
“Kita akan turun ke lokasi untuk survei dan menindaklanjuti perbaikan jembatan gantung tersebut,” ujar Andalika melalui pesan WhatsApp, Rabu (4/6).
Andalika juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami warga dan menyarankan agar masyarakat untuk sementara menggunakan jalur alternatif melalui Desa Merandhe Paya – Paya Tampu, yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10-15 menit dengan berjalan kaki.
“Melalui PUPR, BPBD, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, kami memohon maaf dan akan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan tersebut secepatnya,” tutup Andalika.